Koordinator Pusat Kuliner Pecenongan, Linda mengatakan di tahun 70-an pedagang di lokasi tersebut sangat ramai. Tempat makan yang satu dengan yang lainnya, berdampingan sangat rapat.

Pecenongan jaman dulu tak seperti saat ini yang berdiri dengan tenda kokoh dan lampu yang terang. Dulu, pedagang di tempat ini mengandalkan bambu sebagai tiang penyangga dan petromak sebagai penerang.

Tercatat ada sekitar 70 pedagang yang 'diasuh' oleh Linda. Namun ternyata seiring perkembangan jaman dan pesatnya pembangunan, kawasan Pecenongan mulai dilirik pengembang.

Isu penggusuran pun berdengung. Linda menceritakan pada Oktober tahun lalu, pihak Pemerintah Kota Jakarta Pusat sempat akan menggusur lokasi 'bersejarah' itu.

Namun dia meyakinkan para pedagang dan warga di sekitar Jalan Pecenongan untuk menolak penggusuran tersebut. "Pecenongan ini tempat kita mencari nafkah, makanya saya sampaikan pada mereka agar kompak," tuturnya.

Kini Pecenongan yang ada dibawah naungan Linda ada sekitar 26 pedagang. Sementara itu Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan (KUMKMP) DKI Jakarta, Irwandi mengatakan Pecenongan sudah dievaluasi.

"Karena (Pecenongan) itu ikon wilayah Jakarta Pusat juga, jadi kemungkinan (digusur) dihapuskan. Pecenongan justru akan ditata lebih cantik," kata Irwandi. (dwq)

(sm/sm)