1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Kisah Bocah Kostum Bola Kantong Plastik Diberi Hadiah Lionel Messi

"Dia terus menangis berhari-hari, minta dibelikan kostum bola. Sampai saudaranya Humayun membantunya membuat kostum dari kantong plastik."

By Rizki Astuti 28 Februari 2016 15:15
Murtaza Ahmadi (Youtube)

Money.id - Murtaza Ahmadi, bocah lima tahun yang mengenakan kostum sepak bola tim nasional Argentina dari kantong plastik, dengan nomor punggung 10 bertuliskan 'Messi' ini, akhirnya berhasil mewujudkan impiannya.

Dikutip laman CNN, Minggu 28 Februari 2016, dia mendapat hadiah dari sang idola, Lionel Messi. Hadiah tersebut berupa kostum asli yang diberikan melalui perwakilan organisasi anak-anak PBB, UNICEF.

Kostum Argentina asli tersebut bisa sampai ke tangan Murtaza sejak fotonya yang menggunakan kantong plastik itu menjadi viral. Foto yang tersebar sejak Februari itu menjadi perbincangan hangat di dunia maya. 

Menurut sang ayah Arif Ahmadi, dia diberikan dua kostum dan bola sepak yang ditandatangani oleh Lionel Messi. Arif mengaku, hal itu menjadi salah satu momen paling bahagia dalam hidup anaknya. 

Meski telah mendapat kostum tersebut, namun ternyata Murtaza sangat berharap Messi dapat ikut serta memberikan hadiah spesial itu. Namun hal itu tak mengukir kecewa di hati Murtaza. 

Arif mengatakan Murtaza tetap senang setelah mengenakan salah satu kostum dan bermain sepak bola sejak hadiah tersebut tiba di rumahnya.

"Saya suka Messi, dan di tulisan pada kostum saya Messi mengatakan juga suka saya," kata Murtaza dikutip UNICEF di laman resmi Facebook.

Menangis Berhari-Hari
Awal bulan ini Federasi Sepakbola Afghanistan mengatakan, yayasan amal Messi mencoba mengatur pertemuan antara Messi dan Murtaza. Barcelona bersedia membantu.

Namun mereka menekankan bahwa terlaksana atau tidaknya pertemuan itu tergantung Messi dan manajemennya. Saat ditanya mengenai fotonya yang tersebar di internet, Murtaza dengan polos mengaku sangat bangga.

"Sekarang seluruh dunia jadi mengenal saya," kata bocah yang tinggal di Distrik Jaghori, Kabul.

Sementara ayahnya, Arif, menambahkan bahwa impiannya adalah Distrik Jaghori memiliki stadion sepak bola sendiri.

"Tinggal di desa miskin, jauh dari kota tidak memungkinkan kami untuk membeli kostum yang layak untuk Murtaza," kata Arif ketika menceritakan awal mula kostum kantong plastik dibuat untuk anaknya.

"Dia terus menangis berhari-hari, minta dibelikan kostum bola. Sampai saudaranya Humayun membantunya membuat kostum dari kantong plastik agar dia senang. Dia berhenti menangis setelah memakai kostum kantong plastik." (els)

(ra/ra)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section