1. HOME
  2. NEWS

Uni Emirat Arab: Tinggal di Mars Haram!

Upaya manusia tinggal di luar angkasa merupakan tindakan bunuh diri yang mengantarkan pada kematian sia-sia tanpa alasan yang jelas.

By Adhi 8 Desember 2015 15:10
Ilustrasi Planet Mars (ryot.org)

Money.id - Eksplorasi manusia terhadap angkasa luar seakan tak ada habisnya. Terutama jika berhubungan dengan sang Planet 'Merah' Mars.

Ya, Planet Mars selalu digadang-gadang bakal menjadi persinggahan selanjutnya umat manusia jika Bumi yang semakin tua sudah tak lagi bersahabat bagi kehidupan. Para ilmuwan pun belakangan kerap "bolak-balik" Mars guna memastikan kelayakan planet tersebut sebagai tempat manusia melanjutkan hidup.

Belum lama ini, organisasi nonprofit bernama Mars One dilaporkan berencana mengirimkan sejumlah astronot untuk terbang ke Mars tersebut pada 2025 mendatang. Para astronot tersebut ditugasi untuk mencoba beradaptasi dan menggali potensi Mars sebagai tempat tinggal.

Menurut yang dilansir laman Daily Mail, Selasa 8 Desember 2015, rencana Mars One tersebut ditentang oleh General Authority of Islamic Affairs and Endowment (GAIAE), sebuah lembaga pembuat fatwa--semacam MUI (Majelis Ulama Indonesia)-- Uni Emirat Arab (UEA).

Lembaga pemerintah tersebut bahkan mengeluarkan fatwa yang melarang siapapun untuk menginjakkan kakinya di Mars. Menurut mereka, upaya kolonialisasi manusia di Mars merupakan ide berbahaya dan sama saja dengan bunuh diri. Oleh karena itu, mereka tak ragu menjatuhkan fatwa haram bepergian ke Mars.

Profesor Dr Farooq Hamada selaku pimpinan GAIAE menjelaskan bahwa larangan untuk tinggal di planet selain Bumi merupakan sebuah konsensus yang telah disepakati GAIAE. Ia menilai, upaya manusia untuk tinggal di luar angkasa merupakan tindakan bunuh diri yang mengantarkan pada kematian sia-sia tanpa alasan yang jelas.

Menanggapi hal tersebut, Mars One meyakinkan bahwa misi yang akan mereka jalankan tidak bertujuan untuk membunuh orang-orang. Mereka juga telah mengantisipasi berbagai kemungkinan terburuk dengan lebih dulu mengirimkan sejumlah robot untuk melakukan investigasi mendalam.

"Kendaraan tak berawak (robot) ini akan mengecek beberapa titik lokasi di Mars agar kondisinya layak huni. Material alami seperti air dan oksigen akan dibuat, diatur dan dipersiapkan oleh robot tersebut," terang perwakilan Mars One.

Meski begitu, Mars One menilai pernyataan GAIAE merupakan hal positif yang mengingatkan mereka akan risiko yang mungkin saja terjadi. Mars One juga mengakui bahwa infrastruktur pendukung di Mars belum siap untuk menampung kehidupan manusia. Oleh karenanya, mereka pun berusaha melakukan yang terbaik sebelum mengirimkan manusia ke sana. (ita)

Suka Artikel Ini? Klik Like

(a/a)

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section