1. HOME
  2. NEWS
BOM

Tikus Diklaim Bisa Deteksi Bahan Peledak di Bandara

Jika benar, tikus bakal memenuhi bandara seluruh dunia.

By Dwifantya Aquina 30 November 2015 12:38
Ilustrasi tikus (Pixabay)

Money.id - Sebuah perusahaan keamanan Israel mengklaim bahwa tikus dapat mendeteksi bahan peledak jauh lebih efektif daripada manusia, anjing atau mesin sekalipun.

Dilansir dari Independent.co.uk, Senin 30 November 2015, jika sistem yang diusulkan oleh X-Test diadopsi, pos pemeriksaan keamanan bandara masa depan akan dipenuhi hewan kecil berbulu itu untuk menjebak teroris.

Wakil Presiden X-Test, Yuval Amsterdam adalah mantan ahli pelucutan bom untuk Angkatan Pertahanan Israel. Dia sekarang mengembangan apa yang ia sebut sebagai sistem deteksi peledak paling canggih yang pernah dibuat, dengan tikus sebagai intinya.

"Mereka sama bagusnya seperti anjing dalam kemampuan merasakan, tapi mereka lebih kecil dan lebih mudah untuk dilatih," kata Amsterdam. "Tikus murah, dan Anda tidak perlu membawa mereka berjalan-jalan. Setelah dilatih, mereka menjadi bio-sensor yang sangat tajam."

Tikus penjinak bom tidak dibiarkan mengendus penumpang dan tas mereka, tetapi tetap berada dalam kandang di pos pemeriksaan keamanan. Secara diam-diam, mereka akan mengendus orang dan barang untuk mengidentifikasi bahan-bahan berbahaya seperti yang sudah diajarkan kepada mereka. Kemudian mereka akan memperlihatkan sinyal ketika mendeteksi ancaman.

"Tikus dapat dilatih dalam jumlah besar dan dapat menunjukkan hasil yang jauh lebih dapat diandalkan," kata Amsterdam.

Keamanan penerbangan saat ini dianggap masih penuh kekurangan. Semua masih bergantung pada detektor logam dan pemeriksaan X-ray untuk pemeriksaan bawaan penumpang. Selain itu hanya beberapa penumpang yang dicurigai saja yang harus melalui uji jejak peledak.

Para pengembang berharap tikus akan dapat mengidentifikasi setiap orang yang membawa bahan peledak yang tertanam di dalam tubuh - yang dianggap di industri penerbangan sebagai ancaman paling serius untuk pesawat.

Philip Baum, editor Aviation Security International, menyambut inovasi tersebut dengan mengatakan, "Saat ini kami tidak memiliki kemampuan deteksi bahan peledak di portal kami, atau cara yang lebih mudah untuk mendeteksi 'barang bawaan pribadi'. Tikus mungkin akan menjadi penutup bagi lubang keamanan bandara selama ini."

Saat ini tidak ada bandara Inggris yang memiliki rencana untuk merekrut tikus untuk mendeteksi teroris. Tapi mereka bisa menjadi salah satu unsur dalam pendekatan keamanan "berbasis risiko" yang saat ini mulai diterapkan di bandara Inggris. Di mana individu tertentu dibuatkan profil dan diberi label profil berisiko. Seorang penumpang dengan sejarah perjalanan yang tidak biasa kemungkinan membangkitkan dugaan kunjungannya lebih dari sekadar pergi berlibur.

Amsterdam berpendapat pengembangan lain dari tikus bisa lebih dari sekadar mendeteksi ancaman tetap juga untuk memerangi penyelundupan.

"Kita bisa mengajarkan mereka untuk mengendus apa pun yang memiliki bau,apakah itu bahan peledak, narkoba, gading dari Afrika. Apa pun yang memiliki bau," kata dia.

Suka dengan artikel ini? KLIK LIKE

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section