Money.id - Lebih dari 101 juta penumpang lalu lalang di dalam Bandara Internasional Hartsfield-Jackson, Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 2015.

Menurut data World Airport Traffic Report yang dikeluarkan oleh Airports Council International (ACI) jumlah tersebut telah meningkat 5,5 persen dibandingkan tahun 2014.

Laporan tersebut sekaligus menjadikan Bandara Hartsfield-Jackson sebagai bandara paling berpengaruh di dunia, mengutip laman CNN, Rabu 28 September 2016. Atlanta tercatat telah melayani 80 persen penerbangan Amerika Serikat yang total jumlah penumpangnya lebih dari 300 juta orang.

Sementara Beijing terus membayangi bandara di Atlanta yang telah memegang posisi teratas selama 18 tahun, bandara di ibukota China itu berada di posisi kedua dengan melayani 89,9 juta penumpang (meningkat 4,4 persen).

Lalu lintas penumpang di seluruh dunia meningkat 6,4 persen pada tahun 2015 menjadi hampir 7,2 miliar. Wilayah-wilayah di dunia yang mengalami peningkatan jumlah penumpang diantaranya adalah Asia-Pasifik, Eropa, Amerika Utara, Amerika Latin-Karibia, Timur Tengah dan Afrika.

Sementara lalu lintas kargo di seluruh dunia, termasuk dokumen dan surat, naik 2,6 persen. Pusat kargo udara terbesar di dunia tetap dipegang oleh Hong Kong, China. Kota Memphis, Tennessee, mengambil tempat kedua, diikuti oleh Shanghai, China.

"Sejarah telah memperlihatkan ketahanan jangka panjang dalam industri penerbangan. Dimana menghubungkan orang, tempat, budaya dan perdagangan adalah yang terpenting dalam misi bersama komunitas penerbangan," kata Angela Gittens, direktur jenderal ACI World.

Bandara internasional yang perlu diperhitungkan adalah Dubai. Bandara yang pernah menduduki peringkat keenam sebagai bandara tersibuk di dunia pada 2014 ini posisinya melonjak menjadi tempat ketiga pada tahun 2015.

Total lalu lintas penumpang tumbuh 10,7 persen. Bandara Internasional Dubai pernah mengungguli Bandara Heathrow, London sebagai bandara paling sibuk untuk kategori penumpang internasional. Angka dan persentase dari laporan tahunan ACI ini didasarkan pada data dari lebih dari 2.300 bandara di 160 negara di seluruh dunia.