1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Tekan Harga, Pemerintah Izinkan Impor Daging Puluhan Ribu Ton

Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan agar dijual dengan harga Rp80 ribu per kilogram

By Arry Anggadha 8 Juni 2016 12:12
Pedagang daging sapi (Money.id / Dwi Narwoko)

Money.id - Pemerintah akhirnya mengeluarkan izin impor daging sapi sebanyak puluhan ribu ton. Kebijakan ini dilakukan guna menekan lonjakan harga daging yang mencapai Rp120 ribu/kg.

Untuk melakukan impor, pemerintah telah menugaskan sejumlah pihak. Termasuk Bulog untuk impor 10 ribu ton, yang realisasinya sampai 6 Juni sudah mencapai 1.800 ton. Selain itu juga menugaskan Berdikari sebanyak 5 ribu ton.

"Kami juga ada kerja sama dengan PD Dharma Jaya, BUMD dari Pemda DKI dan tidak kalah penting dengan penugasan-penugasan kepada BUMN. Kami juga menerbitkan izin impor kepada pihak swasta, importir swasta daging sapi. Sejauh ini sejumlah 23.200 ton kira-kira," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Lembong seperti dikutip dari laman Setkab.

Mengenai harga daging, Presiden Joko Widodo sudah menginstruksikan agar dijual dengan harga Rp80 ribu per kilogram. Pemerintah pun yakin dengan impor ini dapat meningkatkan pasokan daging sapi sehingga harga pun turun.

Gula Pasir
Soal gula pasir, Mendag mengaku secara pribadi paling kecewa. Namun diakuinya kebetulan harga gula lagi tinggi di seluruh dunia. "Ini fenomena global, harga gula di Brasil, harga gula di Australia, di mana-mana lagi harga tinggi jadi tentunya punya dampak kepada harga gula di pasar domestik Indonesia," jelas Lembong.

Namun demikian, menurut Mendag, sampai kemarin, sejauh ini tahun ini pihaknya sudah menugaskan satu BUMN yaitu PT PPI sebanyak 152 ribu ton yang sudah disalurkan ke pasar melalui mekanisme operasi pasar, dan penyalurannya sudah mencapai 102 ribu ton ke daerah-daerah termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jambi, Sumatera Utara, dan beberapa yang lain.

Di samping itu, lanjut Mendag, pemerintah telah memutuskan untuk menugaskan 2 BUMN lagi yaitu PTPN dan RNI untuk mengimpor gula mentah sebesar 381 ribu ton untuk diolah menjadi gula konsumsi. "Penyalurannya terus melalui mekanisme operasi pasar dengan tingkat harga Rp11.500-12.000 di titik lokasi yang harganya mengalami gejolak yang paling tinggi," ujarnya.

Bawang Merah
Kemudian bawang merah, menurut Mendag, pemerintah sudah menentukan harga acuan di tingkat petani setinggi Rp15.000/kg dan harga acuan di tingkat konsumen ditentukan sekitar Rp25.000/kg.

"Pemerintah telah menerbitkan izin impor bawang merah sebesar 5.000 ton dan penugasan itu kepada Bulog. Bulog juga sudah menyerap kira-kira 1.000 ton bawang merah petani di beberapa sentra produksi," ungkap Lembong.

Selain itu, pemerintah  juga menambah izin impor dan penugasan untuk impor bibit bawang karena kekhawatiran dengan gejolak harga bawang kemarin, bibit-bibit petani pun dilepas ke pasar.

"Kami memastikan bahwa setelah panen raya bulan Juli itu sudah gilirannya untuk tanam lagi, bibit itu sudah pasti tersedia. Jadi kesiapan bukan hanya untuk lebaran tapi juga pasca lebaran dan pasca panen raya bawang merah di bulan Juli," papar Lembong.

Beras
Terkait komoditas beras medium yang paling banyak dikonsumsi masyarakat, menurut Mendag, HPP di tingkat petani masih Rp7.300/kg, sementara target di konsumen adalah Rp9.500/kg. Sesuai beberapa masukan operasi pasar harus diperbesar.

"Jadi khusus di bulan Ramadan, kami memperbesar operasi pasar yang biasanya sekitar 150.000 ton per bulan, ditingkatkan menjadi 390.000 ton per bulan," jelas Lembong.

Menurut Mendag, niat pemerintah untuk melakukan operasi pasar ini sangat terbantu dengan cadangan stok beras di Bulog yang sangat mencukupi, yaitu 2,1-2,2 juta ton.

Selain itu, keputusan pemerintah tahun lalu untuk mengimpor 1,5 juta ton beras di kuartal IV/2015 dan kuartal I/2015, tentunya sangat membantu memperkuat stok beras di Bulog, sehingga sekarang memungkinkan untuk melakukan operasi pasar yang agak besar-besaran dalam rangka menurunkan harga beras di masyarakat.

Baca Juga

(aa)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section