1. HOME
  2. NEWS

Solidaritas Netizen Galang Dana untuk Beasiswa Anak Salim Kancil

Netizen mengumpulkan total donasi mencapai Rp42 Juta di situs crowdsourcing kitabisa.com.

By Adhi 13 Oktober 2015 13:38
Laman penggalangan dana beasiswa untuk anak Salim Kancil di situs Kitabisa.com (change.org)

Money.id - Aksi solidaritas dari netizen untuk Salim Kancil, aktivis lingkungan yang tewas akibat tragedi tambang pasir di Lumajang, terus bergulir. Lewat situs penggalangan dana Kitabisa.com, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) berhasil kumpulkan dana lebih dari Rp42 juta dari 214 orang donatur untuk beasiswa pendidikan anak Salim Kancil dan Tosan. Aksi solidaritas ini juga digaungkan lewat petisi online di laman Change.org yang sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan.

Inisiatif penggalangan dana ini muncul setelah insiden yang terjadi pada hari Sabtu, 26 September lalu. Inisiatif ini diluncurkan oleh Walhi setelah berkoordinasi dengan TKPT (Tim Kerja Perempuan dan Tambang). Semula dana yang ditargetkan adalah sebesar Rp20 juta, tetapi berkat tingginya solidaritas dari netizen total donasi mencapai lebih dari dua kali lipat hingga Rp42 Juta per 12 oktober 2015.

"Capaian yang luar biasa dan melebihi ekspektasi kami! Solidaritas lintas batas inilah yang menjadikan semangat perjuangan tetap hidup," ujar Voni perwakilan dari Walhi dalam siaran persnya.

Untuk selanjutnya, seluruh dana yang terkumpul akan diberikan dalam bentuk tabungan pendidikan untuk anak korban Tragedi Lumajang, yaitu Salim Kancil dan Tosan. Almarhum Salim Kancil diketahui meninggalkan 1 anak yang masih duduk di bangku SMP, sementara Tosan memiliki tiga anak, dua diantaranya masih sekolah, satu di SMA dan satu di SD.

Hingga saat ini, Selasa, 13 Oktober 2015, petisi berjudul "Pak Badrodin, usut pembunuhan berencana Salim Kancil" sudah didukung lebih dari 50 ribu tandatangan. Petisi ini ditujukan kepada Kapolri Badrodin Haiti, Pemda Kabupaten Lumajang, Komnas HAM, Lembaga Perlindungan Saksi (LPSK) dan Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Crowdsourcing dan crowdfunding, seperti Change.org dan Kitabisa.com ini, bisa menjadi wadah bagi netizen untuk berpartisipasi dan mengambil tindakan atas permasalahan sosial yang terjadi," kata Rhenald Kasali, praktisi bisnis dan akademisi.

(a/a)

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section