Dia mengatakan proyek Hambalang ini rencananya akan difungsikan sebagai tempat pendidikan keolahragaan. Namun demikian, ada dua opsi peruntukan yang saat ini masih dalam penelaahan. Opsi pertama yakni menjadikan Hambalang sebagai perguruan tinggu ilmu keolahragaan, institut ilmu keolahragaan, atau fakultas ilmu keolahragaan di bawah Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

"Sesuai arahan wapres, jadi P3SON ini nantinya akan digunakan sebagai Universitas terkait olahraga, dengan fasilitas yang lengkap, diarahkan yang tadinya ini bangunan gedung milik Menpora akan diserahterimakan ke Kemenristek dan Dikti, nanti yang akan melaksanakannya UNJ," katanya.

Sementara untuk opsi kedua, menurut Arie akan digunakan sebagai lokasi pemusatan kepelatihan atlet-atlet junior ataupun senior jelang perhelatan multicabang olah raga. Dia menyatakan saat ini terdapat empat asrama dimana setiap asrama bisa menampung 320 orang.

Dari hasil penelitian awal, untuk melanjutkan proyek tersebut diperkirakan membutuhkan biaya Rp240 miliar untuk sistem drainase dan perkuatan bangunan. "Kalau untuk semua bangunan sekitar Rp800 miliar, kalau hanya 8 mungkin sekitar Rp550 miliar. Kalau 14 bangunan perlu Rp650 miliar," kata Arie.

Secara keseluruhan dia mengungkapkan target kelanjutan proyek tersebut akan selesai pada tahun 2018 dengan target pengkajian lebih detail selesai pada akhir tahun 2016, sehingga pada awal 2017 diharapkan pelaksanaan proyek sudah dapat dimulai.

Proyek pembangunan Pusat Pendidikan Pelatihan dan Saranan Olahraga Nasional (P3SON) dibangun di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Pembangunannya sempat terhenti karena ditemukan kasus korupsi yang menyeret sejumlah elite Partai Demokrat, seperti, Anas Urbaningrum, Muhammad Nazaruddin, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Malarangeng.

Kemudian, menyeret juga Angelina Sondakh yang saat itu duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Demokrat. Tidak hanya itu, pembangunan proyek Hambalang juga menyeret Choel Mallarangeng yang merupakan adik dari Andi Mallarangeng. Gedung Hambalang dibangun di atas lahan seluas, 32 hektare yang dimasukan dalam anggaran 2010-2012.

Dari haril audit dan investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, disebutkan, pada 2012 total kerugian yang dialami negara akibat korupsi itu sebesar Rp243 miliar. Kemudian pada 2013 mecapai Rp463 miliar. Tidak hanya itu, Kejaksaan Agung menyebut telah terjadi pembayaran lebih atau mark up sebesar Rp541 miliar. (dwq)

(rn/rn)