Money.id - Sejak portal pembelian tiket kereta api online diluncurkan pada 3 tahun yang lalu, memang para calon pembeli tiket kereta api mendapatkan kemudahan dalam membeli tiket. Namun, meski diberikan kemudahan membeli tiket secara online, jumlah pembeli tiket kereta api secara offline pun masih terhitung banyak.

Ditemui di sela-sela acara peresmian kerja sama PT KAI dengan pegipegi.com, Deputi Direktur Pemasaran & Penjualan Angkutan Penumpang PT KAI Indonesia, Wawan Ariyanto membeberkan rencana PT KAI untuk meningkatkan penjualan tiket kereta api secara online.

“Setelah membuka portal pembelian tiket kereta api secara online kurang lebih tiga tahun yang lalu, kini pemesanan tiket kereta api melalui online sudah mencapai 70 persen,” tutur Wawan.

“Namun, dari sekitar 180 ribu tiket yang terjual perharinya, pembelian tiket secara offline di loket stasiun masih ada di angka 54 ribu. Menurut kami angka itu masih terlampau banyak,” lanjut Wawan.

Memang, target dari PT KAI sendiri adalah untuk merubah perilaku pembelian tiket ke metode online hingga di angka 95 persen. Namun, hal ini memang bukanlah hal yang mudah.

“Kami menargetkan penjualan tiket kereta api secara online sebanyak 90 hingga 95 persen dari total pembelian tiket harian. Memang bukan hal yang mudah, tapi semoga dalam dua atau tiga tahun yang akan datang  sudah bisa tercapai,” ungkap Wawan.

Untuk mendapatkan target ini, memang PT KAI sendiri sudah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak lainnya. Selain itu, kini PT KAI juga sudah menyediakan sekitar 40 vending machine di 19 stasiun untuk menukarkan tiket pembelian online menjadi tiket yang dapat digunakan penumpang untuk masuk ke kereta tujuan mereka.

“Salah satu cara meningkatkan penjualan ini ya dengan bekerja sama dengan pihak lain. Kami juga sudah menyediakan 40 vending machine di 19 stasiun untuk mempermudah pembelian tiket secara online,” tutup Wawan.