Money.id - Sri Mulayani kembali diangkat menjadi menteri di Kabinet Kerja. Wanita kelahiran Lampung tersebut, dipercaya mengisi jabatan Menteri Keuangan di kabinet besutan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla tersebut. Dia dilantik pada 27 Juli 2016.

Prestasi Sri Mulyani di dunia ekonomi, khususnya perbankan sangat moncer. Dia mencicipi jabatan sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia (world bank). Jabatan itu diembannya sejak 1 Juni 2010.

Posisi Sri Mulyani di Bank Dunia sangat luar biasa. Bagaimana tidak, dia merupakan orang nomor dua setelah Jim Yong Kim, yang saat ini menjabat sebagai Presiden Bank Dunia. Namun Sri Mulyani lebih memilih kembali ke tanah air untuk menjadi menteri dan memegang kendali keuangan Indonesia.

Dikutip dari laman qerja.com, menurut sumber dari World Bank, sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, Sri Mulyani menerima gaji pokok tahunan sebesar US$409.950 atau setara Rp5,36 miliar.

Nominal ini belum termasuk tambahan dana pensiun sebesar US$120.566 atau setara Rp1,57 miliar. Selain itu dia juga mendapatkan bonus yang diperkirakan sekitar US$99.659 atau setara Rp1,30 miliar. Jika ditotal, jumlahnya sekitar US$630.175 per tahun atau Rp8,25 miliar. Jika dibagi per bulannya, Sri Mulyani mendapat gaji sebesar Rp687,5 juta ketika bekerja di World Bank.

Sementara itu, besaran gaji pokok menteri berada di kisaran Rp19 juta per bulan. Kemudian ditambah dana operasional yang mencapai Rp120 juta hingga Rp150 juta per bulan. Bila dihitung besarnya, selama menjadi menteri dia akan mendapatkan gaji sekitar Rp169 juta per bulan.

Pilihan meninggalkan jabatan Direktur Pelaksana Bank Dunia dan memilih jadi menteri keuangan gaji Sri Mulyani turun Rp518,5 juta atau sekitar 75,4 persen. 

Dengan kata lain, gaji jadi menteri cuma seperempatnya dari gaji direktur pelaksana bank dunia. Kira-kira jumlah itu nominal gaji per bulan yang akan diterima Sri Mulyani selama mengemban tugasnya jadi menteri di tanah air.

Alasan Sri Mulyani menerima 'pinangan' Presiden Jokowi....