Money.id - Pesawat milik TNI AU jatuh di pemukiman Komplek Kesatrian AAU yang terletak di belakang Bandar Udara Internasional Adisucipto, Yogyakarta pada 20 Desember 2015 pukul 09.50 WIB.

Pesawat tersebut diduga mengalami kesalahan teknis dan terjatuh pada saat sedang melakukan akrobatik di hari terakhir Atraksi Gebyar Dirgantara AAU, Yogyakarta. Akibatnya, acara langsung dihentikan dan bandar udara ditutup.

 Salah satu warga,  Jarwadi, mengaku mendengar suara ledakan pada pukul 9.50 WIB dari arah belakang bandara. "Di belakang bandara itu ada pemukiman," kata dia, hari ini.

Dia mengaku tengah menunggu jadwal keberangkatan menuju Jakarta. "Karena ada airshow, pesawat saya delay. Tapi, karena ada kecelakaan ini, pesawat saya malah tak jadi berangkat," imbuh dia di salah satu stasiun televisi. 

Setelah kejadian, kata dia, terlihat kepulan asap di dekat wilayah jatuhnya pesawat T50i tersebut.

Pesawat yang jatuh merupakan pesawat dengan jenis Golden Eagle (T50i) buatan Korea Selatan. Dalam Kecelakaan pesawat tersebut, 2 orang tewas, yaitu Kapten Pen Dwi Kolonel Marjan. Jasad keduanya kemudian dievakuasi ke RS Hardjolukito, Yogyakarta.

Danlanud Adisucipto Marsma TNI Imran Baidirus memastikan bahwa pesawat tidak mengenai pemukiman warga. "Lokasi kejadian masih di halaman Adisucipto," kata dia. 

Sementara itu, salah satu penumpang Widadi mengatakan, "Tadi ada pengumuman bandara ditutup karena ada insiden pesawat air show jatuh. Jatuhnya katanya di selatan bandara. Tapi belum tahu apa jenisnya," katanya, dikutip dalam laman merdeka.com.

Saat ini kawasan aerodrome masih ditutup sampai pukul 16.30, karena tim PKP PK masih melakukan proses evakuasi. Banyak jadwal penerbangan pesawat lain yang tertunda akibat jatuhnya pesawat T50i tersebut. (ita)