1. HOME
  2. NEWS
KOREA

Pemuda Korea Bisa Kaya Hanya dengan Main Video Game

Para orangtua yang dulu khawatir anak-anaknya main video game, sekarang justru mendukung habis-habisan.

By Dwifantya Aquina 10 Desember 2015 16:46
Sebuah kompetisi video game di Korea Selatan (BBC)

Money.id - Kebanyakan orangtua khawatir dengan kebiasaan anaknya yang terlalu asyik bermain video game. Sebab, para orangtua takut bila anak mereka meninggalkan kegiatan belajar lantaran lebih memilih bermain video game.

Namun, bagi beberapa orang, bermain video game berjam-jam bisa menghasilkan uang. Mereka bahkan bisa menjadi populer di antara pemain game. Uang pun terus mengalir dari hadiah kompetisi video game.

Di Korea Selatan, bermain video game telah menjadi 'olahraga' tersendiri, yang disebut e-sport. Olah raga itu bahkan sudah menjadi kompetisi nasional.

Seperti negara lainnya, Korea Selatan juga sempat mengalami kekhawatiran yang sama akan generasi muda saat melihat banyak anak dan remaja kerap bermain video game. Namun belakangan kecemasan akan hal itu tampaknya semakin hilang. Sebaliknya, kini permainan itu justru semakin berkembang secara profesional.

Dilansir BBC, Kamis 10 Desember 2015, Korea Selatan baru-baru ini menggelar sebuah kompetisi video game terbesar di Gangnam, Seoul. Kompetisi para gamers itu bernama StarCraft.

Kompetisi itu digelar dengan konsep Hollywood yang dilengkapi dengan karpet merah dan wawancara televisi. Para selebriti di dunia game diwawancara, bahkan gosip maupun pernikahan para gamers ikut diperbincangkan.

"Biasanya saya berlatih 10 sampai 12 jam sehari," ujar Won Mun Seong, salah satu selebriti kompetisi itu.

Won menuturkan, gamer yang sudah profesional biasanya bangun telat, sekitar jam 10 pagi, dan setelah sarapan mereka mulai bermain dari pukul 11.00 hingga 17.00, lalu makan malam dan kembali main game hingga pukul 22.000. "Lalu saya istirahat dan kembali main sampai pukul 2.00. Lalu tidur. Sepanjang hari: latihan," ujar bintang kompetisi dengan nama populer MMA itu.

Saat ini Won berusia 28 tahun dan telah memiliki kekasih yang menurutnya paham dengan jam latihan dan keinginannya.

Bintang lainnya, Ji Sung Choi yang dikenal dengan Bomber memiliki jadwal yang hampir sama. "Saya bangun pukul 10.00 dan kemudian sarapan dan latihan sampai 17.00 dan makan malam, 17.00 sampai 19.00 waktu bebas. Lalu saya berlatih sampai tengah malam dan punya waktu istirahat lagi, kemudian tidur jam 3.00," ungkapnya.

Dia adalah penggemar sepakbola dan mengikuti Liga Premier Inggris. Dia berharap StarCraft akan sebesar liga tersebut suatu hari nanti. "E-sport tengah berkembang, nanti, saat sudah lebih besar, itu bisa menjadi olahraga besar seperti sepak bola, basket, atau baseball," ujarnya.

Para pemain itu mengatakan mereka bisa mendapat hadiah hingga US$250 ribu atau setara dengan Rp3,5 miliar, ditambah sponsor. Pendapatan itu membuat mereka mendapatkan gaji idaman.

"Saat saya masih muda dan bermain games, orangtua saya menyita komputer atau merusaknya, tetapi sekarang mereka mendukung saya. Mereka memberi saya makanan ringan dan buah saat saya latihan," ujar Ji Sung Choi.

Kedua bintang itu berusia di akhir 20-an dan memperkirakan pemain lebih muda akan bermunculan. Di StarCarft, kecepatan otak dan jari merupakan hal penting. Seperti pemain sepak bola, mereka tidak melihat masa depan profesional sebagai pemain jika berusia di atas 30 tahun. Namun, di video game, tak mengenal batas usia.

Suka artikel ini? KLIK LIKE 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section