Money.id - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo bersama rombongan, tiba di Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan Kamis 29 Oktober 2015, sekitar pukul 8.15 WIB.

Usai menempuh perjalanan sekitar 25 jam dari Amerika Serikat, Jokowi langsung melanjutkan perjalanan melalui jalur darat menuju Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan. Jokowi akan berkantor di Kantor Bupati OKI selama beberapa hari, rencananya hingga Sabtu 31 Oktober mendatang.

"Tujuan Presiden berkantor di Kantor Bupati OKI selain untuk mengerjakan tugas-tugas kenegaraan, juga untuk memastikan penanganan pemadaman kebakaran hutan dan lahan berjalan semakin efektif dan penanganan warga yang terdampak kabut asap, terutama pelayanan tanggap darurat di bidang kesehatan, pendidikan serta bantuan sosial berjalan dengan baik," ujar Ari Dwipayana, anggota tim komunikasi Presiden, dalam keterangan pers yang diterima Money.id.

Dalam kunjungan tersebut, Jokowi juga ingin mengetahui langkah-langkah preventif yang telah dilakukan dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan, serta upaya penegakan hukum terhadap pembakar lahan dan hutan, termasuk perusahaan yang terlibat. ‎

Keputusan Jokowi untuk berkantor di OKI tak lain karena kebakaran hutan dan lahan yang semakin meluas di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di Kabupaten OKI dan Kabupaten Musi Banyuasin di Sumatera Selatan. Produksi asap yang dihasilkan sangat besar. Asap terbawa angin ke utara-barat laut sehingga menyebabkan asap mengepung Jambi, Riau dan daerah lain.

Bahkan, sebaran kabut asap akibat kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatera sudah sampai ke wilayah DKI Jakarta. Meski demikian, kabut asap tipis yang menyelimuti langit ibu kota belum dalam tingkat mengkhawatirkan.

Selain Jakarta, kabut asap tipis juga telah menyelimuti tiga daerah lainnya yakni, Banten, Jawa Barat dan Bali. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi membatalkan sejumlah agenda di San Francisco, AS, karena bencana asap yang sudah sedemikian parah di Indonesia. Sebagai gantinya, Presiden menugaskan menteri-menteri terkait untuk meneruskan agenda tersebut dan melakukan pertemuan dengan para CEO di San Francisco.

Suka Informasi Ini? Klik Like Ini