1. HOME
  2. NEWS
KEKERASAN ANAK

Mensos: Potong Saraf Libido Pelaku Kekerasan Seksual!

Pemotongan saraf libido perlu dilakukan agar pelaku di masa yang akan datang tidak bisa mengulangi perbuatannya.

By Dwifantya Aquina 10 Oktober 2015 13:41
Ilustrasi kekerasan pada anak di bawah umur (Wordpress)

Money.id - Kementerian Sosial terus berupaya untuk mencegah kekerasan fisik dan seksual terhadap anak terulang hingga ke tingkat RT/RW. Salah satunya adalah dengan menggandeng kementerian atau lembaga terkait.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku prihatin dengan maraknya kasus kekerasan seksual dan pembunuhan yang menimpa anak-anak. Salah satu kasus yang tengah mencuat adalah pembunuhan terhadap bocah perempuan PNF (9) yang ditemukan di dalam kardus.

Khofifah mengatakan, perlu dilakukan langkah-langkah untuk mencegah kemungkinan tindak kekerasan terhadap anak di level paling bawah, yaitu tingkat RT/RW. "Aktifkan Satgas Peduli Sosial di tingkat RT/RW," kata dia di Jakarta, Sabtu 10 Oktober 2015.

Meski proses hukum terhadap pelaku kekerasan seksual ditangani oleh pihak yang berwenang, Khofifah berharap ada hukuman lebih berat yang diterapkan kepada paedofil.

"Namun, kami mendorong agar pelaku kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan diperberat hukuman dengan memotong saraf libidonya," ujarnya.

Pemotongan saraf libido perlu dilakukan agar pelaku di masa yang akan datang tidak bisa mengulangi perbuatannya. Sehingga, ia tak akan menyerang anak dan perempuan lagi.

“Hukuman terhadap pelaku diperberat dengan dipotong saraf libidonya, bukan disunat lagi, tapi menggunakan zat kimia tertentu. Usai menjalani hukuman, pelaku kekerasan seksual tidak jadi predator dan korban baru bisa dihindari," ujarnya.

Pada Mei lalu, lanjut dia, Kemensos berkirim surat kepada Kemendagri yang isinya meminta agar bupati/walikota dan gubernur menyiagakan satuan tugas (satgas) peduli sosial di tingkat RT/RW. Surat Kemensos tersebut pun direspon Kemendagri. Saat ini telah ada Satgas peduli sosial yang terdiri dari 5-10 orang untuk menekan tindak kekerasan terhadap anak dan perempuan, serta tanggap dengan berbagai masalah sosial di lingkungan masyarakat.

"Diharapkan satgas mendapatkan perhatian dari para kepala daerah. Sebab, walaupun sibuk mengurus Pilkada serentak, tapi masalah-masalah sosial tetap harus mendapatkan prioritas," tegasnya.

Selain itu, Kemensos juga mengerahkan sumber daya sosial di 5.500 desa, seperti Karang Taruna, Pekerja Sosal Masyarakat (PSM) dan elemen lainnya agar keserasian sosial terwujud dan permasalahan yang muncul bisa diatasi.

"Ada proses harmoni, recovery dan psycho-social terkait kekuatan internal di tingkat desa, ditambah dengan memformalkan keserasian nasional, baik Indonesia di bagian barat maupun bagian timur," ujar Khofifah.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section