1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Menkes Beri Penghargaan pada Almarhum Dokter Andra

Dokter Dionisius menderita demam ditambah penurunan kesadaran dan trombositnya turun hingga tinggal 50 ribu.

By Stella Maris 13 November 2015 20:28
Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam upacara pelepasan jenazah (Istimewa)

Money.id - Jenazah Dionisius Giri Samoedra, dokter muda yang bertugas di Rumah Sakit Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku tiba di Jakarta, Jumat 13 November 2015.

Duka cita mendalam disampaikan Menteri Kesehatan, Nila Moeloek pada keluarga Dionisius Giri Samoedra, dokter muda yang bertugas di Rumah Sakit Cenderawasih, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Atas prestasi dan jasanya, almarhum diberi penghargaan.

"Dokter Andra kami anugerahkan penghargaan Ksatria Bakti Husada (KBH) Arutala atas jasanya melayani pasien di daerah pedalaman. Kami tahu, daerah timur medannya lebih berat. Itu tantangan sendiri bagi anak kami, dokter Andra," kata Usman Sumantri dalam sambutannya saat upacara serah terima jenazah, Jumat 13 November 2015.

Dalam rilis yang diterima Money.id, penghargaan tersebut diberikan kepada ayah Andra, Agustinus Mudjianto.

Seusai menerima penghargaan itu, jenazah langsung disemayamkan di rumah duka, di Pamulang, Tangerang Selatan.

Dokter lulusan Universitas Hassanudin meninggal pada Rabu 11 November 2015 pukul 18.18 WIT. Almarhum didiagnosa menderita penyakit yang diakibatkan oleh virus campak, dengan komplikasi infeksi otak (ensefalitis) dan pneumonia.

Diberitakan sebelumnya, sebelum dikabarkan meninggal, dokter Dionisius menderita demam ditambah penurunan kesadaran dan trombositnya turun hingga tinggal 50 ribu.

Dia tak dapat ditangani dokter di tempat kerjanya sebab fasilitas sangat terbatas sehingga harus dirujuk, setidaknya ke rumah sakit di Makassar, daerah asalnya.

Sejumlah rekannya sesama dokter pun berusaha mencarikan solusi agar cepat dirujuk, namun sulitnya alat transportasi menjadi kendala.

Bayangkan, perjalanan dari Dobo, Ibu Kota Kabupaten Aru ke Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku, jika menggunakan pesawat membutuhkan waktu hingga 3,5 jam. Jadwal penerbangan pun tidak menentu. Lebih lama lagi jika menggunakan kapal laut. (poy)

 

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE

(sm/sm)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section