1. HOME
  2. NEWS
PEMBANGUNAN MRT

Mengintip Pembangunan Bawah Tanah MRT Jakarta

Saat ini sudah dibangun sebuah area untuk kawasan komersial MRT Jakarta.

By Rohimat Nurbaya 4 Februari 2016 19:10
Pembangunan bawah tanah MRT (Money.id/Dwi Narwoko)

Money.id - Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta sudah berjalan 2,4 tahun sejak mulai diresmikan pada 10 Oktober 2013. Hingga saat ini proses pembangunan sudah mencapai 38 persen, termasuk area bawah (ground) tanah dan elevated (layang).

Proses pembangunan bawah tanah dari kawasan Sisingamangaraja hingga Bundaran HI, sudah selesai hampir 50 persen. Sementara itu jalur layang dari Lebak Bulus hingga Cipete baru didirikan tiang-tiang pancang penopang jalur MRT Jakarta.

Ketika Money.id mengunjungi proses pembangunan MRT bawah tanah di kawasan Ratu Plaza Senayan, Jakarta, Kamis 4 Februari 2015, di lokasi itu sedang dibangun stasiun bawah tanah sepanjang 200 meter dengan lebar 23 meter.

Pembangunan bawah tanah MRT (Money.id/Dwi Narwoko)

Kawasan itu merupakan stasiun pertama di area bawah tanah MRT Jakarta. Di sana akan didirikan pusat komersil MRT Jakarta, seperti tempat makan, toko, loket pembelian tiket bahkan apabila memungkinkan rencananya akan ada pusat belanja.

MRT Jakarta dikelola Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, penghasilannya tidak mengandalkan tiket namun dari beberapa area komersil yang dibangun di stasiun. Salah satunya di kawasan Ratu Plaza Senayan.

Pembangunan MRT untuk area komersil (Money.id/Dwi Narwoko)

Area komersil tersebut nantinya akan disewakan kepada tenant untuk dijadikan tempat usaha, dari hasil sewa itulah salah satu pendapatan PT MRT Jakarta, sehingga harga tiket bisa ditekan supaya tidak memberatkan masyarakat.

Selain stasiun di kawasan Ratu Plaza Senayan, di area bawah tanah itu ada lima stasiun lainnya, yakni Istora Senayan, Bendungan Hilir, Setia Budi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.

Pengeboran

Proses pembuatan terowongan jalur MRT menggunakan Tunne Boring Machine (TBM), alat itu diberinama Antareja oleh Presiden Joko Widodo. Nama tersebut diambil dari salah satu tokoh pewayangan.

Bor besar yang diberinama Antareja itu selesai menembus kawasan stasiun Ratu Plaza Senayan pada 23 Desember 2015 lalu, selanjutnya bor tersebut akan membus ke Stasiun Istora Senayan.

Bor raksasa untuk pembangunan MRT (Money.id/Dwi Narwoko)

Ada empat Antareja yang siap menembus perut bumi, semuanya dioperasikan selama 24 jam tanpa henti. Nantinya dua bor Antareja akan menembus dari Ratu Plaza hingga Istora dan dua lagi dari Istora hingga Bendungan Hilir.

Teknik itu diyakini akan membuat pengeboran lebih cepat. Targetnya, pembangunan struktur utama baik area bawah tanah maupun elevated (layang) selesai pada 2016 ini.

Hingga saat ini, pengeboran untuk bor Antarareja I telah mencapai 327 meter berada di Stasiun Senayan, tepatnya di depan pusat belanja Ratu Plaza Jakarta Pusat, sementara Antareja II telah mencapai 277 meter menuju Stasiun Senayan dari Bundaran Senayan.

Tahap pembangunan

Pembangunan MRT menggunakan dana pinjaman dari Jepang. Total anggaran mencapai Rp15 Triliun.

Kemudian peroses pengerjaan terbagi menjadi delapan paket, dikerjakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dari Indonesia dan Jepang dalam bentuk konsorsium.

Bor raksasa untuk pembangunan bawah tanah MRT (Money.id/Dwi Narwoko)

Paket CP101 dan CP102 digarap oleh konsorsium Tokyu-Wika. Keduanya merupakan gabungan dari BUMN Indonesia dan Jepang.

Konsorsium mengerjakan pembangunan 1 unit Depo, satu lot Gedung Fasilitas Depo, Elevated Railway sepanjang 1,2 kilometer dan satu unit elevated station.

Paket CP 103 dikerjakan konsorsium OSJ-JV (Obayashi-Shimizu-Jaya Konstruksi). Pada paket ini konsorsium akan mengerjakan dua unit elevated station dan elevated railway (rel kereta layang) sepanjang 4,7 kilometer. Pengerjaan meliputi Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja.

Lokasi pembangunan bawah MRT Jakarta (Money.id/Dwi Narwoko)

Paket CP 104 dan 105 dikerjakan oleh konsorsium, SOWJ JV (Shimizu - Obayashi - Wijaya Karya - Jaya Konstruksi). Paket tersebut mengerjakan tunneling terowongan, serta pembangunan Stasiun Senayan, Istora, Benhil dan Setia Budi.

Paket CP 106, dikerjakan konsorsium SMCC-HK JO (Sumitomo Mitsui - Hutama Karya) mengerjakan paket tunneling terowongan, serta pembangunan Stasiun Dukuh Atas dan Bundaran HI.

Pembangunan bawah tanah MRT (Money.id/Dwi Narwoko)

Paket 107, dikerjakan oleh Metro One Consorcium, mereka melakukan pengadaan railway systems and trackwork pada Februari 2014.

Paket tersebut meliputi pengadaan rel kereta api, kelistrikan, eskalator di setiap stasiun dan lainnya.

Paket 108 dikerjakan oleh Sumitomo Corporation, pada paket ini kontruktor akan menyediakan pengadaan 16 rangkaian kereta, di mana satu rangkaian terdiri dari enam (enam) kereta, sehingga total seluruhnya berjumlah 96 kereta.

Spesifikasi kereta akan menggunakan standar STRASYA atau STandard urban RAilway System for Asia. (poy)

(rn/rn)

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section