1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Mengenal Pahlawan Indonesia di Mata Uang Rupiah

Pada uang Rp1.000 Patimura, Rp2.000 Pangeran Antasari dan Rp5.000 Imam Bonjol.

By Rohimat Nurbaya 12 November 2015 15:00
Pahlawan Nasional (Foto: wikimedia/blogspot/4shared)

Money.id - Pada lembaran uang rupiah terdapat gambar pahlawan nasional. Tetapi tidak semua orang mengetahui siapa mereka. Dikutip dari berbagai sumber berikut tujuh pahlawan Indonesia yang dipajang di uang rupiah.

1. Pattimura (Thomas Matulessy)

Foto: wikimedia

Pada uang Rp1.000 terdapat gambar seorang sedang membawa pedang. Dia adalah Pattimura atau Thomas Matulessy dan merupakan pahlawan nasional Indonesia.

Beliau lahir di Hualoy, Seram Selatan, Maluku pada 8 Juni 1783. Kemudian meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817, saat itu umurnya 34 tahun.

Berbagai pertempuran hebat melawan angkatan perang Belanda di darat dan di laut dikoordinir Kapitan Pattimura yang dibantu oleh para penglimanya antara lain Melchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha.

Pertempuran menghancurkan pasukan Belanda adalah perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan.

Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda.

Saat itu, para tokoh pejuang dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada 16 Desember 1817 di kota Ambon.

Untuk jasa dan pengorbananny, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai 'Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan' oleh pemerintah RI.

2. Pangeran Antasari

Foto: wikimedia

Gambar pada uang Rp2.000 adalah Pangeran Antasari. Beliau lahir di Kayu Tangi, Kesultanan Banjar, 1809. Kemudian meninggal di Bayan Begok, Hindia-Belanda pada 11 Oktober 1862. Saat itu usianya 53 tahun.

Dia merupakan Sultan Banjar. Pada 14 Maret 1862, beliau dinobatkan sebagai pimpinan pemerintahan tertinggi di Kesultanan Banjar dengan menyandang gelar Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin.

Gelar itu dianugerahkan di hadapan para kepala suku Dayak, adipati, penguasa wilayah Dusun Atas, Kapuas dan Kahayan.

Perang Banjar pecah saat Pangeran Antasari dengan 300 prajuritnya menyerang tambang batu bara milik Belanda di Pengaron pada 25 April 1859.

Selanjutnya peperangan demi peperangan dikomandoi Pangeran Antasari di seluruh wilayah Kerajaan Banjar.

Dibantu para panglima dan pengikut setianya, Pangeran Antasari menyerang pos-pos Belanda di Martapura, Hulu Sungai, Riam Kanan, Tanah Laut, Tabalong, sepanjang sungai Barito sampai ke Puruk Cahu.

Pertempuran sengit antara pasukan Khalifatul Mukminin dengan pasukan Belanda, berlangsung terus di berbagai medan.

Pasukan Belanda dibantu bala bantuan dari Batavia dan persenjataan modern, akhirnya berhasil mendesak terus pasukan Khalifah, kemudian memindahkan pusat benteng pertahanannya di Muara Teweh.

Berkali-kali Belanda membujuk Pangeran Antasari untuk menyerah, namun beliau tetap pada pendiriannya.

Pangeran Antasari dianugerahi gelar Pahlawan Nasional dan Kemerdekaan oleh pemerintah Republik Indonesia berdasarkan SK No 06/TK/1968 di Jakarta, pada 27 Maret 1968.

Nama Antasari diabadikan untuk Korem 101/Antasari dan julukan untuk Kalimantan Selatan, yakni Bumi Antasari.

3. Tuanku Imam Bonjol

Foto: wordpress

Gambar yang terdapat dalam uang Rp5.000 adalah Tuanku Imam Bonjol. Beliau lahir di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat. Kemudian wafat dalam pengasingan dan dimakamkan di Lotak, Pineleng, Minahasa, pada 6 November 1864.

Dia merupakan salah seorang ulama, pemimpin dan tokoh pejuang dalam berperang melawan Belanda. Pertempuran dipimpinnya paling terkenal adalah Perang Padri pada 1803-1838.

Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973. (poy)

 

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section