1. HOME
  2. NEWS
KABUT ASAP

Makin Tak Terkendali, Asap Sudah Sampai Jakarta

BNPB menyebut hanya Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saja yang belum ditutup asap.

By Dwifantya Aquina 24 Oktober 2015 17:18
Kabut asap di Riau (Setkab.go.id)

Money.id - Nyaris seluruh wilayah Indonesia terpapar kabut asap. Bahkan menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), berdasarkan pantauan satelit Himawari diketahui asap tipis sedang menutup Laut Jawa.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengakui, bahwa sebaran kabut asap di wilayah Sumatra dan Kalimantan masih terus meluas.

"Pantauan satelit tersebut juga menunjukkan sebagian Jakarta tersapu asap tipis," kata Sutopo, Sabtu 24 Oktober 2015.

Ia juga mengatakan, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan telah menurunkan kualitas udara di negara tetangga seperti Filipina, Malaysia dan Singapura. "Asap telah menyebabkan kualitas udara menurun di Filipina, Malaysia dan Singapura," katanya.

Sementara itu, operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan masih terus dilakukan oleh tim gabungan melalui udara seperti menggunakan bom air. Selain itu operasi pemadaman melalui darat juga terus dilakukan.

Sutopo menambahkan, hingga saat ini lebih dari 43 juta jiwa penduduk di wilayah Sumatera dan Kalimantan terpapar oleh kabut asap. "Data ini hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan," katanya.

Data tersebut, tambah dia, dianalisis dari peta sebaran asap dengan peta jumlah penduduk. BNPB juga tetap mengimbau warga menggunakan masker mengingat kualitas udara yang memburuk dan berbahaya bagi kesehatan.

Asap Tak Terkendali

Sutopo, dalam akun Twitternya, juga mengungkapkan bahwa asap semakin meluas dan tak terkendali. Hanya Jawa, Bali dan Nusa Tenggara saja yang belum ditutup asap.

Sutopo melampirkan foto citra satelit cuaca Himawari yang menggambarkan sebaran asap per pukul 13.30 WIB. Berdasarkan data yang dikumpulkan, Sutopo selama ini berkeyakinan bahwa hutan dan lahan tersebut sengaja dibakar.

Dia pun membeberkan sejumlah wilayah yang sengaja dibakar lengkap dengan gambar citra satelit. "Pembakaran di daerah perbatasan TN Sembilang Sumsel juga dilakukan untuk perluasan kebun. Aparat terbatas jumlahnya," ujarnya.

"Taman Nasional Way Kambas Lampung habitat Gajah Sumatera juga dirambah dan dibakar. Oknum tidak ada takutnya melakukan perluasan lahan," tambahnya.

Sutopo juga menginformasikan jumlah hotspot pada 17-23 Oktober 2015 di sekitar Taman Nasional Berbak Jambi berjumlah 496 titik. "Habitat Harimau Sumatera pun dibakar," ujarnya.

Pada bagian lain, Sutopo melampirkan citra satelit yang menggambarkan asap dari Kabupaten Merauke dan Mappi Provinsi Papua menyebar ke arah timur-timur laut sehingga menutup Maluku dan sekitarnya.

"Semua usaha dilakukan demi padamkan api karhutla. Gambut: jika sudah terbakar sulit dipadamkan," tegas Sutopo.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section