Money.id - Aksi teror terjadi di Paris, Prancis, Jumat (13/11) malam waktu setempat. Lebih dari 150 orang tewas dalam serentetan teror yang terjadi di tujuh lokasi itu.

Berikut kronologi rentetan teror di Paris yang dikumpulkan dari sejumlah sumber:

Pukul 20.30
Dua ledakan bom terjadi di dekat Stade de France. Saat itu Timnas Prancis tengah bertanding melawan Jerman. Presiden Francois Hollande hadir di stadion.

Baca Juga: Ledakan Bom Terjadi Saat Laga Prancis vs Jerman Berlangsung

Pukul 21.50
Ada penembakan di restoran dan bar Le Carillon, lokasi ini hanya berjarak 8 kilometer dari Stade de France. Pria bersenjata melepas tembakan ke pengunjung di Restoran Petit Camboge. Sebanyak 11 orang tewas akibat penembakan brutal ini.

Pukul 21.57
Pelaku menyandera penonton konser Eagles of Death yang berada di gedung Bataclan. Sebanyak 100 penonton dilaporkan tewas akibat ditembaki pelaku.

Pukul 23.00
Prancis ditetapkan dalam sutuasi darurat nasional. Presiden Hollande memerintahkan menutup seluruh perbatasan Prancis.

Baca Juga: Presiden Hollande Perintahkan Perbatasan Prancis Ditutup

Pukul 23.55
Stadion Stade de France kembali menjadi sasaran pelaku. Kepolisian menyatakan ada dua aksi bom bunuh diri dan satu pengemboman di dekat stadion Timnas Prancis itu. Tiga orang tewas dalam insiden ini.

Juru bicara pemerintah Kota Paris menyatakan korban tewas mencapai lebih dari 150 orang. Korban terbanyak berada di gedung Bataclan.

Baca Juga: Teror Paris Diduga Terkait ISIS

Dilaporkan laman AFP, dalam keterangan resminya pihak kejaksaan Prancis mengatakan, sampai saat ini sudah ada lima teroris penyerang Paris yang tewas di tangan militer. Sementara menurut laporan dari Reuters dan Daily Mail, disebutkan hanya ada 3 teroris yang tewas. 

Sementara Kementerian Luar Negeri memastikan belum ada Warga Negara Indonesia yang menjadi korban dari insiden teror Paris. Pemerintah pun meminta kepada WNI yang berada di Paris agar tetap waspada.

"Sampai saat ini belum diketahui adanya WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut," tulis Kementerian Luar Negeri dalam keterangan tertulisnya.

Suka Artikel Ini? KLIK LIKE