1. HOME
  2. NEWS
NEWS

KRL Kembali Alami Gangguan, Kapan PT KCJ Berbenah?

Ribuan penumpang tujuan Jakarta terlantar, tak sedikit yang marah karena terlambat sampai di tujuan karena gangguan sinyal KRL pagi ini.

By Dwifantya Aquina 3 Februari 2016 11:28
Kereta Rel Listrik Bogor-Jakarta (pustakalewi.net)

Money.id - "PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) memohon maaf atas gangguan operasional pagi ini yang terjadi akibat gangguan persinyalan di jalur Depok - Pasar Minggu pada pukul 06.35 WIB. Saat ini gangguan tersebut masih dalam penanganan," demikian isi permohonan PT KCJ yang disampaikan Kepala Humas PT KCJ, Eva Chairunisa melalui pesan singkat yang diterima Money.id, Rabu 3 Februari 2016.

Ya, pagi ini, ribuan pengguna KRL kembali kelimpungan dan terlantar lantaran adanya gangguan sinyal. Ini bukan yang pertama dalam beberapa bulan belakangan.

Para pekerja dan masyarakat lainnya yang hendak beraktivitas menuju Jakarta pun 'dipaksa' menggunakan moda transportasi umum lainnya. Sebab, sejak pagi antrean KRL yang 'parkir' di stasiun Depok hingga Pasar Minggu tak mampu menampung para pengguna yang ingin buru-buru sampai ke tempat tujuan.

Dampaknya sungguh luar biasa. Bagaimana tidak, menurut data PT KCJ, setiap harinya mereka mengangkut sekitar 600 sampai 700 ribu orang. Jumlah penumpang KRL naik dua kali lipat, tepatnya sejak E-Ticketing dan Tarif Progresif diberlakukan 1 Juli 2013 lalu.

Meskipun PT KCJ dalam keterangan persnya mengimbau agar, "para calon penumpang yang tetap akan menggunakan jasa angkutan KRL untuk tetap memperhatikan keselamatan dan keamanan dengan tidak memaksakan diri untuk masuk apabila KRL sudah penuh dan menunggu KRL selanjutnya."

Tetap saja ribuan pengguna berdesak-desakan masuk ke dalam 8 hingga 12 gerbong kereta. Alasannya, karena alternatif transportasi yang mudah dan cepat sampai tujuan hanya KRL.

"Menyusahkan sekali, kalau kereta sudah gangguan, terlambat semuanya," ujar Agnes, salah satu pengguna KRL kepada Money.id.

Agnes mengatakan, saat tiba di Stasiun Depok Baru pagi ini, ia melihat sudah banyak orang yang berdiri bahkan duduk di tangga pintu masuk, hingga di peron kereta arah Jakarta.

"Orang-orang tetap maksain naik kereta dari Bogor ke Jakarta dengan penumpang yang padat, dan bisa masuk walaupun dorong-dorongan. Kereta ketahan cukup lama hanya di Depok Baru, tapi sekitar jam 9 perjalanan selanjutnya sudah cukup lancar meskipun jalannya pelan," ungkapnya.

Bukan hanya Agnes yang mengeluhkan gangguan KRL yang terjadi hampir setiap minggunya. Ribuan pengguna KRL pun menumpahkan kekesalan mereka melalui media sosial.

Akun Twitter @CommuterLine pun kebanjiran mention keluhan, bahkan makian dari para pengguna KRL.

Rata-rata para pengguna KRL marah karena gangguan KRL ini. Mereka jadi terlambat ke kantor, terlambat menemui klien, terlambat ikut meeting penting dan lain-lain. Mereka pun harus siap menerima dimarahi atasan, kerja sama dengan klien yang tertunda atau bahkan batal dan sebagainya.

Tak banyak yang bisa dilakukan jika KRL sudah mengalami gangguan. Di dalam KRL, penumpang hanya bisa pasrah menunggu. Atau sebagian pengguna yang sudah tak sabar, turun di stasiun selanjutnya dan menggunakan alternatif transportasi umum lainnya, salah satunya ojek online.

Pagi ini, di sepanjang jalur KRL Depok-Manggarai, sejumlah pengemudi ojek online menunggu kliennya yang hendak menggunakan jasa mereka. Jalanan pun ramai dengan helm 'hijau'.

"Terpaksa pakai ojek online, meskipun jalanan macet. Dari pada terlambat dan menunggu kereta yang tidak pasti. Saya sih tetap lebih pilih kereta ya di hari biasa, tapi kesal juga kalau sering ada gangguan begini," ujar Reni saat dihubungi Money.id.

Reni berharap PT KCJ segera berbenah dan memperbaiki layanan mereka. Selama ini, kata dia, Pemerintah kerap mendorong masyarakat untuk menggunakan moda transportasi massal untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Namun, sayangnya tidak siap dengan pelayanan yang prima.

Meski PT KCJ memberlakukan sistem free out, atau kembali keluar gate tanpa dikenakan penalti, Reni mengaku tak berdampak maksimal di lapangan.

"Clear card kan harus dilakukan di loket stasiun, sedangkan lihat antreannya saja saya sudah mual. Mau minta surat terlambat di stasiun pun antrenya ampun deh. Saya juga sudah telat jadi harus buru-buru cari angkutan umum lain," tuturnya.

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section