1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Kota Kecil Bersejarah di Tasmania Dijual Seharga Rp111 Miliar

Kota ini dulunya dihuni oleh ribuan pekerja dan baru sebagian besar ditinggalkan terbengkalai oleh penghuninya pada 1990.

By Dwifantya Aquina 14 April 2016 13:36
Sebuah kota kecil bersejarah di Tasmania dijual (domain.com.au)

Money.id - Sebuah kota di Tasmania, Australia, dengan puluhan bangunan bergaya art deco klasik dipasarkan seharga Rp111 miliar. Baru sepekan dipasarkan, kota kecil ini sudah berhasil menarik minat sejumlah pembeli potensial di dalam dan luar negeri.

Kota Tarraleah terletak di pusat dataran tinggi dan dibangun pada 1930 sebagai tempat kediaman sebagaian besar para pekerja migran dari Eropa untuk perusahaan yang belakangan dikenal sebagai Komisi Listrik Hydro atau sekarang Hydro Tasmania.

Kota ini dulunya dihuni oleh ribuan pekerja dan baru sebagian besar ditinggalkan terbengkalai oleh penghuninya pada 1990.

Gedung-gedung yang terdapat di kota ini termasuk di antaranya sebuah gereja, bioskop, sekolah dan rumah-rumah masih utuh namun memang ada beberapa yang nyaris runtuh.

Dikutip dari Australiaplus.com, Kamis 14 April 2016, pemilik kota ini sekarang, Julian Homer selama 13 tahun terakhir berusaha merenovasi 33 bangunan bergaya art deco di kota ini dan setelah selesai melakukan proyek renovasi itu Ia berencana menjual kota miliknya tersebut.

Seluruh bagian dari kota ini sekarang ditujukan untuk kegiatan pariwisata.

Agen real estate, John Blacklow mengatakan sejumlah pembeli potensial sudah mengaku berminat terhadap kawasan seluas 145-hektar tersebut.
"Kota ini baru dipasarkan sejak Kamis lalu tapi kami sudah tapi kami sudah mengeluarkan 30 sampai 40 laporan properti, "katanya.

"Beberapa dari peminat berasal dari luar negeri, banyak juga peminat dari negara bagian lain. Saya pikir lebih banyak orang yang penasaran saja dan hendak mengetahui apa sebenarnya penawaran ini," tuturnya.

Dia mengatakan kota ini yang mencakup lodge, bar, cafe, bendungan untuk memancing ikan trout dan 35 ekor ternak dataran tinggi, bisa dipasarkan hingga 11 juta dollar Australia dan akan sangat cocok dijadikan lokasi pariwisata.

Seorang penduduk asli, Ingrid Mitchell mengaku sangat sedih ketika mendengar kota itu akan dijual. Ingrid tinggal di Tarraleah ketika masih anak-anak pada akhir 1960-an ketika ayahnya bekerja untuk Hydro.

"Kita memiliki banyak kebebasan di kota itu, di musim panas udaranya akan sangat panas, dan di musim dingin akan dingin sekali udaranya dan salju sangat tebal," kenangnya.

"Masyarakat di sana sangat menyenangkan. Kami punya tukang daging, pusat perbelanjaan dan sekolah disana selalu sibuk, kantor pos dan juga kolam renang. Kami biasanya menggelar pesta natal di balai besar setiap tahunnya, menyenangkan sekali," katanya.

Ia mengatakan dirinya sangat ingin kota itu tetap dimiliki oleh orang lokal. "Kawasan itu sangat bagus untuk dijadikan lokasi berkemah. Mungkin Tarraleah akan menjadi semacam base untuk para turis," katanya.

Seorang pelancong, Max Attenborough sangat terpesona dengan tempat peristirahatan bergaya art deco di kota ini. "Saya seorang tukang bangunan dan Anda bisa melihat gaya dari bangunan-bangunan di kota ini dan sudah tidak ada lagi orang yang membangun gedung atau rumah seperti itu, jadi sangat indah sekali," katanya.

Pengunjung lainnya, Greg Radford, juga melihat kota itu banyak memiliki potensi.

"Semua bagian dari kota itu terjaga dengan baik, kebun-kebunnya indah, kota ini benar-benar sesuatu yang harus dipelihara," katanya.

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section