1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Kisah Gadis Tanpa Anus Buka Mata Dunia

Aiesha tetap tegar, ia malah membuka mata dunia lewat video yang diunggahnya.

By Dian Ardiahanni 19 November 2015 15:33
Aiesha membacakan pidato yang mengharukan (YouTube)

Money.id - Terlahir tanpa memiliki organ dubur, vagina, leher rahim dan kehilangan satu ginjal, membuat Aiesha menjadi sasaran bullying teman sekolahnya. Bukannya tersulut emosi, remaja asal Selandia Baru ini membuat pidato berani dalam sebuah video yang inspiratif.

Dilansir dari Daily Mail, Kamis 19 November 2015, pidato itu diunggah oleh ibunya di media sosial YouTube. Video tersebut berdurasi 4 menit 12 detik.

"Apa maksudnya 'normal'? Siapa yang 'normal'? Apa yang 'normal'? Satu hal yang saya tahu adalah menjadi 'normal' tidak sama dengan perasaan 'normal'. Menjadi 'normal' adalah melakukan hal yang orang lain tidak," kata Aiesha, saat memulai pidatonya.

Aiesha bercerita, setiap hari ia diganggu dan dipandang rendah karena tidak bisa memiliki anak sendiri. Teman-temannya menganggapnya sebagai orang yang aneh, jelek, tidak dicintai, dan kejam.

Akibat ejekan itu, ia pernah merasa takut dan muak saat menatap dirinya sendiri di cermin. Menurutnya, jika bukan karena pakaian yang menutupi tubuhnya, pasti sudah dianggap menjijikan.

"Kadang terpikir bahwa dunia akan lebih baik tanpa saya. Tidak ada yang harus berurusan dengan masalah saya," ujar gadis berusia 14 tahun itu. Namun, tambahnya, ia harus mengurus dirinya sendiri setiap hari, maka begitu juga orang lain.

Aiesha bersedih, sesekali ia menyeka tetesan air mata yang jatuh dipipinya. Namun ia tetap tegar, dalam video itu, Aiesha meminta penonton untuk tidak mengasihi dan memberikannya perlakuan berbeda.

"Mari kita berdiri dan membuat makna kata 'normal' yang baru," ucap dia. Dimana normal berarti, tambahnya, tidak memedulikan fisik yang seharusnya bukanlah permasalahan penting.

"Dengan begitu, maka 'normal' yang baru dimulai dari sekarang," kata Aiesha saat mengakhiri pidatonya.

Remaja ini telah dirawat di rumah sakit secara rutin sejak lahir, tetapi belakangan ia mendapatkan fasilitas serupa rektum dan anus. Aiesha pun tengah mempertimbangkan untuk transplantasi rahim, karena ia takut bahwa tidak akan pernah memiliki suami dan keluarga sendiri. (dwq)

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section