LRT dibutuhkan untuk mempermudah penumpang menuju lokasi tujuan setelah turun dari kereta cepat.
By Dwifantya Aquina 6 Januari 2016 08:27Money.id - Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pelaksanaan groundbreaking kereta api cepat Jakarta-Bandung pada 21 Januari 2015. Kereta cepat yang kepalanya berbentuk seperti peluru itu akan menghubungkan Halim Perdanakusuma, Jakarta hingga Gadebage, Bandung.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengatakan, untuk mendukung keberadaan kereta cepat, maka juga akan dibangun kereta ringan atau light rail transit (LRT) secara bersamaan di Bandung.
"Pada saat bersamaan juga ketika ada LRT di Bandung yang akan terintegrasi dengan kereta cepat Jakarta-Bandung, maka yang terhubungkan, terkoneksi tidak hanya Kota Bandung tetapi juga kabupaten/kota sekitarnya, atau kami sebut dengan Bandung Raya," kata Aher, sapaan akrabnya, di kantor presiden, Jakarta, seperti dikutip dari laman setkab.go.id, Selasa 5 Januari 2016.
Menurut Aher, LRT dibutuhkan untuk mempermudah penumpang menuju lokasi tujuan. "Setelah tiba di kabupaten Bandung, baik itu di Gedebage maupun di Tegal Luar, tentu tidak selesai sampai di situ, karena para penumpang atau masyarakat, yang menggunakan jasa kereta cepat Bandung-Jakarta harus melanjutkan perjalanannya dengan transportasi lainnya," terangnya.
Terkait pemberhentian kereta cepat di Bandung, kata Aher masih didiskusikan, apakah akan berakhir di Gedebage atau Tegal Luar.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menuturkan, kereta api cepat yang dimulai dari Halim, dibangun di atas lahan milik Kementerian Pertahanan. Sehingga tugas Jakarta adalah menghubungkan kereta api cepat ini dengan Stasiun Manggarai.
"Kereta cepat Jakarta–Bandung itu nanti akan terhubung dengan kereta api dari Bandara Soekarno-Hatta ke Manggarai. “Kami akan sediakan bus Trans Jakarta, termasuk kita hubungkan dengan LRT,” kata Djarot.
Untuk masalah perizinan, zonasi, menurut Djarot, pihaknya sudah mengajukan izin untuk zonasi pembangunan high speed rail, dan kepada Kementerian Perhubungan.
“Kita harapkan dengan adanya kereta api cepat Jakarta-Bandung, maka akan mampu mengurangi beban lalu lintas, baik itu di jalan tol maupun di Jakarta,” ucapnya.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Di Negara Ini Ketahuan Buang Sampah Sembarangan Didenda Rp3 Juta
4 Januari 2016 18:00Gugatan Rp7,8 Triliun Ditolak, Pengadilan Menangkan Pembakar Hutan
3 Januari 2016 12:19