1. HOME
  2. NEWS
BISNIS TRANSPORTASI

Kereta Cepat Bandung-Jakarta Bakal Melesat Tanpa Masinis

Automatic train operation (ATO) atau sistem pengoperasian kereta otomatis merupakan jenis teknologi yang tergolong baru.

By Adhi 5 Januari 2016 13:47
Kereta Cepat di China (chinadiscovery.com)

Money.id - Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung menegaskan bahwa proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung akan dimulai pada 21 Januari 2016. Kepastian pelaksanaan pembangunan tersebut diputuskan dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin 4 Januari 2016.

Proyek pembangunan kereta cepat diklaim dapat melaju hingga kecepatan 250 kilometer per jam ini bakal dimulai dari kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, hingga kawasan Tegal Luar, Kabupaten Bandung. Proyek ini ditergetkan rampung pada akhir 2018 dan memungkinkan perjalanan Jakarta-Bandung ditempuh hanya dengan waktu 35 menit.

Realisasi proyek kereta cepat merupakan hasil kerjasama antara pemerintah Indonesia dan China. Dari total biaya US$ 5,5 miliar, 75 persennya merupakan dana dari China Development Bank milik pemerintah Cina, sementara sisanya ditanggung bersama China Railway dan konsorsium BUMN Indonesia.

Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Mulai Dibangun 21 Januari

Dari sisi teknologi, kereta cepat ini dilaporkan akan mengadopsi teknologi driveless, alias tanpa pengemudi, atau dalam hal kereta mungkin lebih tepat disebut dengan tanpa masinis.

"Teknologinya termasuk driverless, tapi secara psikologi masih ada driver yang bertugas buka tutup pintu, mengawasi penumpang, memantau situasi di jalur ada apa," kata Direktur Utama Kereta Api Cepat Indonesia-Cina, Hanggoro di Seminar Institution of Railway Signal Engineer, sebagaimana dikutip dari Merdeka.com.

Menurut yang dilansir laman Rail Technology Magazine, Automatic train operation (ATO) atau sistem pengoperasian kereta otomatis merupakan jenis teknologi yang tergolong baru. Pengoperasiannya secara resmi pertama kali dilakukan di kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat pada 2012 lalu.

Dalam menjalankan ATO, ada dua perangkat pendukung yang digunakan, yakni Automatic Train Control (ATC) dan Automatic Train Protection (ATP). ATC berfungsi sebagai pusat kontrol pergerakan kereta, sementara ATP menjadi instrumen pengendali lalu lintas lajur kereta.

Kombinasi keduanya diklaim mampu meminimalisir terjadinya kecelakaan pada jenis transportasi kereta. Namun begitu, demi memberikan rasa nyaman, seorang masinis umumnya tetap dihadirkan untuk mengontrol operasional kereta secara manual.

Selain ATO, kereta cepat Jakarta-Bandung juga ditargetkan memenuhi standar internasional keamanan Safety Integrity Level (SIL) 4. SIL 4 merupakan standar tertinggi untuk keamanan transportasi yang mempertimbangkan matriks resiko hingga fitur perlindungan yang tersedia.

Suka Artikel Ini? Klik Like

(a/a)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section