1. HOME
  2. NEWS
PERISTIWA

Kapolda Metro Larang Bobotoh Pakai Atribut di Luar GBK

Polisi diminta tak perlu ragu bertindak tegas jika menemukan tindak pidana selama pelaksanaan Final Piala Presiden di GBK pada Minggu besok.

By Dwifantya Aquina 17 Oktober 2015 10:52
Pengarahan jelang final Piala Presiden di SUGBK (Twitter TMC Polda Metro Jaya)

Money.id - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Tito Karnavian mengimbau para pendukung Persib, yakni Bobotoh, yang akan menonton laga tim favoritnya di final Piala Presiden di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu besok, 18 Oktober 2015, untuk berangkat bersama rombongan yang sudah dikoordinir.

Namun, jika ada yang berangkat perorangan, diimbau tidak menggunakan atribut dari rumah sebelum tiba di GBK.

"Saya minta kepada suporter Persib datang dalam kelompok besar menggunakan bus, sebagaimana diatur pengurus Bobotoh, Viking, maupun pengurus suporter lainnya. Saya imbau tidak berangkat sendiri-sendiri, menggunakan sepeda motor misalnya, dan juga saya minta jangan menggunakan atribut-atribut termasuk baju seragam dalam kelompok kecil apalagi perorangan," kata Tito dalam sambutannya di halaman GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu 17 Oktober 2015.

Begitu pula dengan Bobotoh di Jabodetabek yang berangkat dalam kelompok kecil, Tito menyarankan agar mereka tidak mengenakan atribut di luar stadion GBK.

"Kalau berangkat, sebaiknya, misalnya ada suporter di Jabodetabek ini mau berangkat sebaiknya tidak usah menggunakan atribut-atribut. Silakan datang ke GBK, setelah itu pakai di GBK. Kembalinya juga begitu, tidak usah menggunakan atribut. Atribut dilepas saja. Kami paham, kerawanan-kerawanan itu bisa terjadi. Saya minta jangan," terangnya.

Selain itu, Kapolda juga melarang para suporter yang hendak menonton di GBK, membawa peralatan berbahaya. Polisi akan memeriksa pengunjung sebelum masuk ke area tribun.

"Jangan membawa peralatan-peralatan atau barang yang jelas-jelas nanti akan kami razia, swepping, dan kami sita. Mulai dari senjata tajam, senjata api, pemukul tongkat, miras, narkotik, laser pointer, petasan, mercon, kembang api tidak kami izinkan. Kalau ada pasti akan kami sita. Kalau ada senjata tajam atau senjata api, pasti akan kami proses hukum," tegasnya.

Begitu juga dengan suporter yang berangkat rombongan dari Bandung, akan di-sweeping terlebih dahulu oleh Polda Jawa Barat. Sehingga, ketika masuk Jakarta, suporter dalam keadaan steril.

"Polda Jabar kami sudah berkoordinasi akan melakukan swepping pada saat suporter naik bus. Jadi sebelum naik bus sudah di-swepping. Begitu masuk Jakarta, bus akan dimasukkan ke Polda Metro Jaya, untuk kita lakukan swepping kedua, swepping ketiga di pintu-pintu masuk," jelas Tito.

Saat memimpin gladi resik pengamanan Final Piala Presiden pagi ini, Tito pun mengingatkan jajarannya untuk tak perlu ragu bertindak tegas jika menemukan tindak pidana.

"Ada tiga hal yang perlu saya ingatkan. Pertama, polisi harus menguasai tempat di mana mereka ditempatkan. Mereka juga dituntut untuk fokus. Kedua, teliti kemungkinan kerawanan apa yang bisa terjadi di daerah tersebut," ujar Tito.

Ketiga, lanjut Kapolda, jajaran kepolisian juga harus berpikir cepat ketika menghadapi situasi. "Jika ada tindak pidana langsung tangkap," tegasnya.

Gladi resik pengamanan Final Piala Presiden di Gelora Bung Karno (GBK) diikuti oleh 300 Komandan Pleton. Sore nanti, gladi resik bersama seluruh anggota baru akan digelar.

Pasukan pengamanan berasal dari Polda dan juga seluruh Polres yang ada di Jakarta. Polisi siaga 1 jelang final yang mempertemukan Persib Bandung dan Sriwijaya FC.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section