1. HOME
    2. NEWS
PELANTIKAN KAPOLRI

Janji Jenderal Tito Karnavian Setelah Dilantik Jadi Kapolri

Mengenai reformasi kepolisian Tito menekankan kepada kultur perilaku anggota yang lebih humanis, perilaku non koruptif.

By Rohimat Nurbaya 14 Juli 2016 15:12
Jenderal Tito Karnavian dan Komjen Budi Gunawan (merdeka.com)

Money.id - Tito Karnavian resmi menjadi Kapolri. Pelantikan jenderal kelahiran 26 Oktober 1964 tersebut digelar kemarin, Rabu 13 Juli 2016 di Istana Negara, Jakarta.

Mengemban jabatan Kapolri itu, Tito mengaku optimis bisa membangun organisasi Polri di semua level, baik di level pimpinan karena dirinya menyadari banyak senior, ada junior. Dia yakin, dukungan akan mengalir selama itu demi kebaikan Polri.

"Saya kira banyak memberikan dukungan, sepanjang dalam rangka membangun Polri. Karena itu adalah komitmen kami bersama adalah untuk membangun Polri," kata Tito dikutip dari laman Setkab RI.

Menurut Tito, apabila Polri sudah baik maka akan bermanfaat bagi perkembangan demokrasi dan sistem pemerintahan Indonesia, termasuk menjadi negara dan bangsa yang kuat. Mengenai reformasi kepolisian, yang berhubungan dengan masalah kultur perilaku anggota yang lebih humanis, perilaku non koruptif, itu ditekan semaksimal mungkin. Meski akan butuh waktu karena berhubungan dengan kesejahteraan, arogansi kekuasaan, kewenangan.

Tito menjelaskan, ada program yang akan ia luncurkan mengenai hal ini. Mengenai rekrutmen misalnya, ia akan mencari orang-orang yang baik, orang yang tepat untuk menjadi polisi, karena rekrutmen merupakan seleksi awal dan 70 persennya akan menentukan kinerja.

"Kalau dari awal salah pemilihannya, mereka bukan lagi menjadi pengayom tapi menjadi perusak masyarakat. Dan mereka memiliki kewenangan," tutur dia.

Tito berjanji, Polri akan memberikan pendidikan yang baik, kurikulum yang baik. Kata dia, di sana juga akan dikembangkan budaya non koruptif, termasuk pengiriman polisi yang muda-muda ke luar negeri melalui program beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).

"Kami harapkan ada regenerasi, mereka mendapatkan ilmu, di negara yang indeks korupsinya rendah, kita harapkan mereka membawa kultur saat pulang kesini, kultur mereka mindset mereka juga non koruptif," ujarnya.

Kemudian, upaya lainnya yang lebih konkret untuk mewujudkan budaya non koruptif adalah dengan pelaporan kekayaan polisi. Kata dia, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap.

"Kalau tidak nanti akan goyang. Saya tidak ingin langkah-langkah saya untuk memperbaiki itu menimbulkan kegoncangan," ucapnya.

Kata Tito, langkah pertama yang dilakukan adalah membuat peraturan Kapolri dulu. Misalnya, tingkat mana yang harus mengirimkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) dan secara teknis sistemnya akan dibuat sedetail mungkin.

"Kami akan bikin sistemnya di kepolisian, ada Irwasda, Irwasum nanti akan dibuat laporan ke sana, bertahap akan dikenakan sanksi internal," tegasnya.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section