1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Jagal ISIS Jihadi John Dikabarkan Tewas

Emwazi dikenal saat muncul dalam sebuah video yang menunjukkan pembunuhan wartawan AS James Foley.

By Dwifantya Aquina 13 November 2015 16:45
Jihadi John atau Mohammed Emwazi (independent.co.uk)

Money.id - Pasukan militer Inggris dan Amerika Serikat bekerja sama melancarkan serangan udara yang menargetkan ke Mohammed Emwazi. Militan ISIS asal Inggris yang juga dikenal sebagai 'Jihadi John' diyakini sebagai jagal organisasi radikal itu. Ia bertanggung jawab atas eksekusi sejumlah tahanan asing dari mulai warga Amerika Serikat, Inggris, hingga Jepang.

Militan kelahiran Kuwait ini menjadi sasaran serangan di dekat Raqqa, Suriah.

Seperti dilansir The Guardian, Jumat 13 November 2015, Pentagon mengonfirmasi serangan tersebut hari ini. Sumber mengatakan, ada kemungkinan Emwazi terbunuh dalam serangan tersebut. Militer Amerika yakin 99 persen, ia tewas.

Perdana Menteri Inggris David Cameron rencananya akan memberikan keterangan pers pada Jumat sore waktu setempat tentang kabar tewasnya Emwazi.

Sementara, Kepala Sekretaris Pentagon Peter Cook membenarkan bahwa pasukan AS menggelar serangan udara ke Raqqa, Suriah pada 12 November yang menargetkan Mohamed Emwazi.

Mohammed Emwazi diyakini melakukan perjalanan ke Suriah pada 2013, kemudian bergabung dengan kelompok radikal ISIS.

Emwazi pertama kali muncul dalam sebuah video pada Agustus 2014, yang menunjukkan pembunuhan wartawan AS James Foley. Ia ada pula dalam video pemenggalan wartawan AS Steven Sotloff, pekerja Inggris David Haines, sopir taksi Inggris Alan Henning dan pekerja Amerika Abdul-Rahman Kassig.

Dalam setiap video, militan muncul mengenakan jubah hitam dengan balaclava hitam yang menutupi wajahnya.

Sebelum menuju Suriah pada 2013, Emwazi diketahui ke Tanzania pada Agustus 2009. Pada tahun tersebut namanya mulai dikenal aparat keamanan Inggris. Dikutip dari BBC, kelompok advokasi Inggris Cage mengatakan Emwazi menjadi radikal setelah melakukan kontak dengan Dinas Rahasia Inggris MI5. Namun, PM David Cameron mengatakan MI5 tidak pantas disalahkan.

Namun pada Agustus 2009, Emwazi bersama dua temannya ditolak masuk ke Tanzania, tepatnya ke Dar es Salaam. Polisi Tanzania menolaknya setelah namanya masuk dalam database terduga kriminal asing.

Dia ditahan dan dideportasi pada 2009. Emwazi dan temannya diterbangkan ke Amsterdam untuk dimintai keterangan. Mereka kembali ke Dover dan diinterogasi kembali.

Pada September 2009, Emwazi pergi ke Kuwait untuk bekerja. Meninggalkan Inggris menuju Kuwait dengan alasan bekerja. Juni 2010 ia kembali ke Inggris. Emwazi kembali ke Inggris selama delapan hari.

Pada Juli 2010, Emwazi ditolak masuk ke Kuwait. Ia pun kembali ke Inggris sekali lagi selama beberapa hari. Dia dihentikan di bandara Heathrow saat akan terbang ke Kuwait. Alasannya karena visanya telah kedaluwarsa.

Pada 2013 akhirnya Emwazi menuju Suriah. Kemudian mengubah namanya menjadi Mohammed al-Ayan dan mencoba masuk ke Kuwait, namun dihentikan dan diiterogasi. Tiga hari kemudian, dia pergi ke luar negeri. Polisi kemudian menginformasikan keluarganya ia telah berada di Suriah.

 

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section