Money.id - Dalam acara Demo Gebyar Dirgantara AirShow, Minggu 20 Desember 2015, pesawat tempur T-50i jatuh di dekat Bandar Udara Internasional Adisucipto, Yogyakarta. Diduga terdapat dua orang yang menjadi korban dalam kecelakaan tersebut, pilot dan co-pilot.

Pesawat T-50i Golden Eagle yang terjatuh itu adalah buatan Korea Aerospace Ind. dan tergolong pesawat canggih terbaru. Sudah sejak akhir 2013 lalu, pesawat tersebut tiba di Indonesia. Secara resminya Kementerian Pertahanan memberikan pesawat latih ini ke TNI AU sebagai pengguna pada tanggal 13 Februari 2014.

Pesawat T-50i merupakan pesawat jet serang ringan yang biasanya digunakan sebagai pesawat latih lanjutan bagi penerbang tempur. Pesawat latih ini ditenagai sebuah mesin general elektrik yang mampu menghasilkan daya dorong 17.700 pounds dengan after burner dan 11.000 pounds dengan tenaga mil power.

Pesawat buatan Amerika-Korea Selatan tersebut, mampu terbang dengan kecepatan 1.600 km per jam. Desainnya yang terlihat ramping, memiliki spesifikasi panjang 43 kaki, lebar sayap 31 dan dan tinggi 16 kaki.

Selain itu, T-50i juga mengusung persenjataan seberat 10.500 pound. Termasuk gatling gun tiga laras yang bisa menyemburkan 2.000 peluru per menit! Tak hanya itu, pesawat ini dipersenjatai aneka rudal dan roket.

"Dari desain dan penampilannya pesawat ini sekilas memang mirip sekali dengan F-16. Dengan kelincahan dan kemampuan persenjataan yang maksimal," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto yang dikutip dari Merdeka.com.

Tidak tanggung-tanggung harga Pesawat tempur taktis T-50i Golden Eagle ini sekitar US$22 juta atau setara Rp305 miliar. Sebelumnya pesawat model T-50i ini sudah tampil dalam beberapa cara kedirgantaraan seperti HUT TNI, Latihan Gabungan TNI, dan Sertijab Kepala Staf TNI AU. (ita)