1. HOME
  2. NEWS
FOOD

Industri Lesu, 'Pojok Jamu' Jadi Terobosan

Industri jamu Indonesia dalam kondisi yang memprihatinkan.

By Putri Nabilla 22 Oktober 2015 08:10
Jamu tradisional (cafejamu.com)

Money.id - Jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang baik dikonsumsi untuk kesehatan tubuh. Sayang industri jamu kurang diperhatikan. Dari 800 pengusaha jamu yang aktif, hanya 200 perusahaan besar yang sudah sukses melakukan ekspor.

Industri Jamu yang masih dalam tahap pengembangan ini membutuhkan perhatian pemerintah, terutama untuk produsen jamu kelas menengah ke bawah. Baik terkait pembinaan maupun dari segi pengembangan usaha Jamu. Bukan semata-mata diperhatikan dari segi keamanan produk oleh Kementerian Kesehatan saja.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha (GP) Jamu dan Obat Tradisional Indonesia, Dwi Ranny Pertiwi Zarman, dalam seminar Jalur Rempah bertajuk “Rempah dalam Kesehatan dan Gaya Hidup” mengungkapkan bahwa Indonesia adalah pasar yang diminati oleh berbagai pebisnis. Sayangnya, bisnis jamu masih kurang mendapatkan perhatian.

“Makanya kita harus menggalakkan kegiatan mengkonsumsi jamu sedari kecil, karena jamu tidak merugikan diri kita, malah memiliki banyak manfaat sehingga bagus untuk kesehatan," kata Ranny.

Meski demikian, perempuan yang berlatar pendidikan ekonomi dan hukum ini mengaku bersyukur karena masih mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata Arief Yahya.

"Pada waktu itu saya berkesempatan bertemu dengan Menteri Pariwisata dan saya minta tolong untuk dibantu mengadakan 'pojokan jamu' di setiap tempat-tempat perjalanan, contohnya seperti di bandara," ujarnya.

Melalui ‘pojokan jamu’ diharapkan dapat memudahkan orang-orang yang berpergian untuk bisa menikmati jamu yang dapat bermanfaat bagi kelancaran perjalanan, diantaranya membuat badan terasa bugar kembali dan menghilangkan rasa pegal-pegal. Hal tersebut sangat membantu terutama jika ada jamu yang bisa dikonsumsi anak kecil seperti beras kencur atau kunyit asem.

Jalur Rempah sendiri merupakan acara yang mengajak masyarakat untuk melakukan kilas balik sejarah Nusantara. Sama halnya dengan jamu, konsumsinya sudah menurun dan diharapkan dengan edukasi mengenai rempah Indonesia maka jamu juga kembali terangkat. (dwq)

(da/pn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section