1. HOME
  2. NEWS
RIDWAN KAMIL

Dukung Persib di GBK, Ini Pesan Ridwan Kamil untuk Bobotoh

Ridwan mengingatkan bobotoh untuk tak meninggalkan ibadah salat lima waktu dan membawa bekal yang cukup.

By Dwifantya Aquina 15 Oktober 2015 15:26
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (Facebook)

Money.id - Final Piala Presiden 2015 digelar di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta (GBK) pada Minggu 18 Oktober 2015. Laga puncak tersebut akan mempertemukan Persib Bandung melawan Sriwijaya FC.

Lokasi tempat pertandingan final ini menjadi perbincangan hangat. Sebab, seperti diketahui SUGBK adalah homebase dari Persija Jakarta. Pendukung Persija, Jakmania, menolak Persib bermain di kandangnya. Sebab, Jakmania kerap bersinggungan dengan pendukung Persib, bobotoh.

Namun, rupanya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bakal terjadi di Jakarta akhir pekan ini. Ia menitipkan pesan kepada para pendukung setia Persib pada Rabu sore, 14 Oktober 2015, sebelum mereka bertolak ke ibu kota.

Seperti dikutip dari fanpage Facebook resmi Ridwan Kamil, ia mengatakan kepada bobotoh Persib yang akan berangkat ke Jakarta untuk mendukung Persib di Final Piala Presiden 2015 agar bertekad menjaga kondusivitas, keamanan dan kebersihan Kota Jakarta tercinta yang menjadi tuan rumah.

"Kita harus menjadi tamu yang baik, taat aturan dan tidak melakukan tindakan atau ucapan provokatif," kata Ridwan Kamil.

Ia pun mengatakan, agar bobotoh tidak meninggalkan ibadah salat selama di Jakarta. Tak lupa ia mengingatkan bobotoh untuk membawa bekal makan dan minum yang cukup.

"Minimal dua kali makan. Jangan lupa cari cara untuk tetap shalat," ujarnya.

Ridwan pun memastikan bahwa aparat keamanan akan maksimal menjaga keamanan para bobotoh pada rute pergi, pulang dan saat pertandingan.

"Pergi pulang dengan tertib berkoordinasi dengan pihak keamanan yang ditunjuk. Kalah menang diterima dengan lapang dada," tegasnya.

Wali kota yang juga berprofesi sebagai arsitek itu berharap Piala Presiden kali ini bisa berjalan tertib, lancar dan tidak ada kendala. "Yang menang jangan sombong, yang kalah jangan pundung dan berang. Kita harus menunjukkan bahwa sepakbola itu adalah media untuk mempersatukan, bukan untuk memecah belah," katanya.

Ia mengambil contoh liga Eropa yang dapat diteladani karena fairplay, sponsorship maupun kultur damai fans klub bolanya.

"Mari renungi dengan jernih hakikat dari sepakbola itu sendiri yaitu: Hidup itu tentang kerja keras berkompetisi, tentang semangat meraih tujuan, tentang mencari strategi terbaik, tentang kekompakan melawan keegoisan dan tentang sportivitas dalam kedamaian. Mari lahirkan kultur kompetisi sepakbola yang kompetitif namun selalu damai," tulisnya.

Suka artikel ini? KLIK LIKE

(da/da)

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section