Money.id - Dua ledakan dilaporkan terjadi di bandara Zaventem di Brussel, ibukota Belgia. Video dan gambar yang beredar di media sosial yang diambil dari tempat kejadian menunjukkan asap mengepul dari salah satu bangunan terminal.

Selain itu, beberapa sudut lantai tampak dipenuhi langit-langit yang runtuh. Menurut laporan, serangan teror diduga berpusat di terminal keberangkatan American Airlines.

"Ada dua ledakan di ruang keberangkatan, tim pertolongan pertama yang berada di tempat telah menangani bantuan,” kata juru bicara bandara, Anke Fransen seperti dikutip Sky News, Selasa 22 Maret 2016.

Media Belgia VRT, yang dikutip oleh BBC, mengatakan setidaknya 13 orang tewas dan 35 orang terluka. Sejumlah ledakan terdengar sebelum ledakan yang tampaknya terjadi dekat loket check-in American Airlines dan Brussels Airline.

Beberapa saat kemudian, ledakan terjadi di kereta bawah tanah Maalbeek, sangat dekat dengan gedung-gedung Uni Eropa.

Pemerintah Belgia menaikkan tingkat ancaman teror ke level tertinggi.

Laporan media sosial dari lapangan mengungkapkan terjadinya kepanikan saat orang-orang berusaha keluar dari bangunan-bangunan bandara. Sejumlah gambar menunjukkan pecahan kaca yang hancur di salah satu bangunan.

Aktivitas bandara telah diblokade paska kejadian. Para petugas bandara dan penumpang yang masih ada di bandara masih ketakutan akan serangan bom berikutnya.

Diketahui, Bandara Brussels melayani lebih dari 23 juta penumpang per tahun.

Beberapa saksi mata, termasuk kepolisian bandara menyebut adanya dua ledakan di kompleks bandara. Namun penyebab ledakan itu belum diketahui pasti.

Pihak bandara, melalui akun Twitter-nya, menyebut seluruh gedung bandara Zaventem dievakuasi. "Terjadi dua ledakan di bandara. Seluruh gedung tengah dievakuasi. Jangan mendekati area bandara," imbau pihak bandara Zaventem Brussels.

Ledakan ini terjadi selang empat hari setelah penangkapan tersangka serangan teror Paris, Salah Abdeslam, yang menewaskan 130 orang.

Tersangka yang diburu sejak November tahun lalu itu, berhasil ditangkap di Brussels. Sejak saat itu, otoritas Belgia dalam kondisi waspada tinggi terhadap aksi balasan.

Sementara, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, Arrmanatha Nasir mengatakan saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan KBRI di Brussel apakah ada warna negara Indonesia yang menjadi korban dalam insiden ledakan tersebut. Pemerintah RI masih berkoordinasi dengan pemerintah setempat.