1. HOME
    2. NEWS
NEWS

Deretan Plang Usaha 'Ngaco' Membuat Netizen Terpingkal

Papan nama atau plang untuk sebuah usaha fungsinya sangat vital, sebab diyakini merupakan cerminan dari usaha tersebut.

By Rohimat Nurbaya 16 Februari 2016 17:10
Kesalahan penulisan plang bisnis (Facebook)

Money.id - Papan nama atau plang untuk sebuah usaha fungsinya sangat vital. Tidak sedikit toko atau tempat usaha lainnya mendesain plang agar telihat menarik, baik dari gambar, warna dan tulisan. Pasalnya, plang diyakini merupakan cerminan dari usaha tersebut.

Namun lain cerita ketika plang tersebut salah penulisan, bukan memberikan kesan positif tapi malah ditertawakan orang yang melihat. Maka hati-hati ketika membuat papan nama sebuah usaha.

Dalam sebuah Fanpage Facebook bernama Kementrian Humor Indonesia, diposting deretan plang usaha ngaco yang membuat orang terpingkal. Berikut daftarnya.

Plang tukang jahit tersebut menjadi bahan tertawaan para netizen, sebab ditulis besar-besar 'Penjahit Jin', kata tersebut bermakna ambigu atau bermakna ganda. Pasalnya bisa berarti bukan orang yang suka menjahit celana jeans, tapi orang yang suka menjahit mahluk halus yang dinamakan Jin. 

"Kios jahitnya dijamin ga angker, raja setan (jin) bakal takut ama kios ini," tulis salah satu netizen bernama Muhammad Satria.

Memang seharusnya ditulis 'Penjahit Celana Jeans' supaya tidak menimbulkan makna ambigu dan menjadi tertawaan banyak orang. Kemudian kata lain dari plang tukang jahit tersebut yang membuat terpingkal adalah, kata 'Levis Wos' seharunya 'Levis Wash' yang merupakan salah satu jenis bahan dari celana jeans.

Kemudian ada lagi 'Stret', maksud keterangan plang tersebut adalah celana jeans berbahan streach dan 'Kanpas seharusnya penulisannya 'Kanvas'.

Memang secara budaya ada beberapa suku di Indonesia yang sulit membedakan antara konsonan F, P dan V, bahkan secara fonetis sulit untuk melafalkannya.

Kemudian akibat dari sulit membedakan F,P dan V itu yang terjadi ketika menulis 'Power Full' menjadi 'Fower Full'. Tulisan itu terpampang dalam kaca angkutan kota di Bandung, Jawa Barat.

Selain itu, beberapa suku di Indonesia juga ada yang kesulitan membedakan konsonan J dan Z kemudian Q dan K. Itu kerap dianggap sebagai hal mendasar, namun akibatnya sangat fatal. Misalnya terjadi pada plang berikut ini.

Maksud tulisan yang ada dalam plang tersebut adalah minuman bermerek 'Mizon' tapi karena kesulitan membedakan J dan Z makan ditulis 'Mijon'. Kemudian ada tulisan 'Akua' maksudnya air mineral bermerek 'Aqua'. Sepertinya yang menulis papan nama itu kesulitan membedakan konsonan K dan Q.

Kemudian kembali lagi ke konsonan F,P dan V, akibat kesulitan membedakan konsonan itu makan yang terjadi adalah ketika menulis minuman merek 'Frutang' menjadi 'Prutang'.

Terjemahan

Tidak hanya kesalahan dalam penulisan saja, namun kesalahan terjemahan juga bisa berakibat fatal, selain bisa bermakna ganda, kesalahan terjemahan bisa membuat orang terpingkal.  Berikut contohnya:

Dalam terjemahan bahasa asing ke bahasa Indonesia, beda satu huruf saja bisa berakibat fatal, karena bisa menimbulkan arti berbeda, misalnya seperti gambar di atas, penulisan WI-FI berubah jadi WIFE menimbulkan konotasi negatif. Dalam gambar tersebut tersebut ditulis 'FREE WIFE' yang artinya 'Gratis Istri' padahal seharusnya menulis 'FREE WI-FI' artinya 'WI-FI Gratis'.

Kesalahan penulisan lainnya yang bisa membuat terpingkal adalah ketika menulis 'Ice Cream' menjadi 'Es Crime', sehingga artinya jadi sangat jauh sekali, yang tadinya ingin menulis 'Es Krim' malah jadi 'Es Kriminal'.

Kemudian salah penulisan lain yang menjadi lucu ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah penulisan 'High Heels' menjadi 'High Hill'. Seharusnya terjemahannya 'sepatu hak tinggi' menjadi 'bukit tinggi' yang konotasinya kepada sebuah daerah di Sumatera Barat.  

Memang, bahasa asing ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tidak semuanya harus kata per kata, namun ada yang disebut idiom atau frasa dengan makna kiasan.

Ketika sebuah idiom diterjemahkan kata per kata artinya malah jadi aneh. Misalnya, 'Tiada Hari Tanpa Belajar' apabila diterjemahkan kata per kata menjadi 'No Learning No Day' namun itu kurang tepat.

Seharusnya peribahasa 'Tiada Hari Tanpa Belajar' ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 'No Day Without Learning'. 

Kemudian terjemahan peribahasa Indonesia yang ditejemahkan ke dalam bahasa Inggris, tapi membuat Anda terpingkal adalah 'Gantungkan Cita-citamu Setinggi Langit' malah diterjemahkan menjadi 'Reach You Aspiration is Sky-high' terjemahan tersebut kurang tepat, seharunya "Reach your Dream High as Sky'.

Sebenarnya dalam bahasa Inggris ada yang namanya Proverb. Idiom di atas lebih mirip dengan peribahasa dalam bahasa Inggris 'Dream the Impossible to Reach the Stars atau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia 'Gantungkan Cita–citamu Setinggi Bintang di Langit'.

Untuk peribahasa ini hanya masalah budaya saja, setiap negara memiliki budaya berbeda, namun supaya lebih aman ketika menerjemahkan peribahasa asing dalam bahasa lainnya jangan kata per kata, tetapi mencari persamaan terdekat.

Kemudian terjemahan lucu lainnya adalah plang tukang tahu bakar. Dalam tulisan papan nama tersebut, diterjemahkan secara kata per kata menjadi 'Know Burn'.

 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section