1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Cerita Ahok Soal Sosok Sunny yang Pernah Dituduh Provokator oleh Mega

"Bu Mega tidak izinin, saat kita ketemu berdua, Sunny di luar. Bu Mega mikir Sunny yang memprovokasi saya untuk eksperimen."

By Dwifantya Aquina 8 April 2016 16:21
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Ahok.org)

Money.id - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama angkat bicara soal pencekalan Sunny Tanuwidjaja oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Orang dekat Ahok itu dicekal terkait kasus dugaan suap pembahasan raperda tentang zonasi reklamasi pantai utara Jakarta.

Sunny disebut oleh pengacara M Sanusi sebagai perantara praktik suap antara pengembang dan DPRD DKI. Sunny juga disebut sebagai staf khusus gubernur.

Menanggapi pencekalan Sunny, Ahok mengatakan dirinya memang dekat dengan Sunny. Bahkan di setiap acara politik, Ahok kerap mengajak Sunny. Hanya saja, Ahok menyebut jika Sunny anak magang yang sedang menyusun disertasi tentang dirinya.

Ahok mengaku, ia pernah mengajak Sunny bertemu dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh.

"Ketemu Bu Mega saya ajak Si Sunny, ketemu Surya Paloh juga," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, seperti dikutip dari Merdeka.com, Jumat 8 April 2016.

Mantan politisi Gerindra ini pun mengatakan, saking seringnya Sunny mendampingi, Sunny sempat dituduh Megawati sebagai provokator yang mempengaruhi Ahok agar maju secara independen dalam Pilgub DKI. Alhasil, Sunny pun dilarang masuk dalam pertemuan saat Ahok bertemu Mega.

"Bu Mega tidak izinin, saat kita ketemu berdua, Sunny di luar. Bu Mega mikir Sunny yang memprovokasi saya untuk eksperimen. Saya suka becanda si Sunny, 'gue nih kelinci percobaan lu ya, lu jangan ngompor-ngomporin gue'," ujar Ahok.

Tak cuma baru-baru ini rupanya Ahok kenal dengan Sunny. Pada Pilgub DKI 2012 lalu, Sunny juga disebut sebagai timses Jokowi-Ahok. Bahkan kerap mengatur jadwal Ahok bertemu masyarakat saat kampanye.

"Pas saya ke kampung-kampung buat sosialisasi, dia ikut. Dia ingin tahu gimana berpolitik gaya saya, bisa (menang) enggak sih?" ucap Ahok.

Sunny dikenal sebagai salah satu peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Ahok juga menyebut Sunny yang hingga saat ini statusnya masih sebagai saksi, sedang penelitian untuk program doktor di Universitas Northern Illinois Amerika Serikat. Rencananya ia akan mengikuti sepak terjang Ahok hingga 2017 untuk mengetahui apakah mantan Bupati Belitung Timur itu terpilih kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta atau tidak.

Sunny disebut-sebut sebagai perantara yang menghubungkan Ahok dengan para pengusaha. Namun, Ahok buru-buru membantah kabar yang beredar itu.

Meski demikian, Ahok tak menyangkal kedekatan Sunny dengan para pengusaha. Menurutnya, Sunny memang pernah bekerja di perusahaan milik bos Rajawali Group Peter Sondakh. Dia juga sepupu salah satu konglomerat di Indonesia.

"Si Sunny dekat sama Lippo. Dekat juga sama semua," kata Ahok.

Ahok mengaku tak mempermasalahkan permintaan KPK untuk mencegah Sunny berpergian ke luar negeri. Ahok mendukung lembaga anti rasuah tersebut untuk menyelidiki kasus dugaan suap Raperda Reklamasi hingga tuntas.

"Kan Sunny sering ketemu pengusaha, juga ketemu kita semua kan. Supaya lebih jelas saja (KPK mencegah Sunny)," tuturnya.

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengirimkan nama Sunny ke Direktorat Jendral Imigrasi untuk dicegah berpergian ke luar negeri. Pencegahan tersebut terkait dengan penyidikan kasus dugaan korupsi pembahasan Raperda zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (RZWP3K) dan Raperda tata ruang strategis Jakarta Utara.

Selain Sunny, KPK juga mencekal direktur PT Agung Sedayu Group, Richard Halim Kusuma. Pencekalan dilakukan untuk enam bulan ke depan terhitung sejak 6 April. Tujuannya adalah jika penyidik membutuhkan keterangan, keduanya tidak sedang berada di luar negeri.

"Untuk kepentingan penyidikan, pencegahan ke luar negeri terhadap dua orang ini berkaitan dengan penanganan perkara suap Raperda zonasi di DKI Jakarta. Itu terhadap Sunny Tanuwidjaja kemudian Richard Halim Kusuma ini adalah Direktur PT Agung Seday Group. Sunny staf khusus gubernur DKI," Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK, Priharsa Nugraha di KPK, kemarin.

 

Baca Juga

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section