1. HOME
  2. NEWS
OTOMOTIF

Catat! Ini Bahaya Kendarai Mobil dengan RPM Tinggi Saat Banjir

Ternyata yang bisa mengakibatkan kerusakan fatal bukanlah air dari knalpot, namun intake yang kemasukan air.

By Rohimat Nurbaya 10 Oktober 2016 17:07
Ilustrasi Mobil Terobos Banjir (Toyota Astra)

Money.id - Musim hujan mulai tiba, pastinya banyak jalan yang tergenang banjir. Terutama di jalanan macet Ibu Kota. Sehingga pengguna mobil harus waspada saat melintasi genangan air. Hal utama yang perlu diperhatikan adalah komponen elektrikal dan mesin yang rentan sekali bila terendam air.

"Karena mobil itu tidak didesain untuk terendam air, jadi sebaiknya jangan menerabas jalan yang banjir," ujar Djurino, Operation Manager Toyota Astra dikutip dari laman Toyota Astra.

Memang, banyak sekali pengguna mobil yang menerjang genangan air, namun sebaiknya pengguna mobil juga memperhatikan ketinggian genangan air, apabila masih sekitar setengah ban ke bawah maka masih aman untuk dilalui, namun jika ketinggian lebih dari setengahnya lebih baik tidak melalui jalan yang tergenang air tersebut.

Banyak orang beranggapan harus menggunakan RPM tinggi saat melalui genangan air, mereka meyakini dengan RPM tinggi maka air tidak akan masuk melalui knalpot. Ternyata hal tersebut sangat kurang tepat. Penggunaan RPM tinggi akan meningkatkan risiko air masuk melalui filter udara dan mesin yang dapat merusak ruang bakar.

Ketika terpaksa harus melewati genangan air, perlu diperhatikan ketinggian banjir tersebut. Ketinggian air yang masih setengah ban, masih aman dilalui. Namun jika ketinggian lebih dari setengah ban, Anda lebih baik tidak melintasi jalan tersebut.

"Menggunakan RPM tinggi saat melintasi banjir berisiko, air bisa masuk ke dalam filter udara dan mesin yang dapat mengakibatkan kerusakan pada ruang bakar," katanya.

Kemudian, banyak orang ketika mengemudikan mobil di area banjir menginjak gas dalam-dalam ditambah dengan 'setengah kopling' dengan alasan untuk menjaga agar knalpot tidak kemasukan air. Kenyataannya, hal tersebut tidak tepat juga.

Pemilik bengkel Garden Speed di bilangan Cilandak Jakarta Selatan, Taqwa mengatakan, selama mobil digas, meskipun perlahan, air tidak akan masuk ke dalam knalpot karena adanya udara yang keluar. Udara yang dibuang melalui knalpot terjadi karena ada udara yang masuk, melalui intake atau filter air.

"Yang bisa mengakibatkan kerusakan fatal bukanlah air dari knalpot, namun intake yang Kemasukan air," ujar Djurino.

Oleh karena itu, perhatikan intake kendaraan Anda. Jika posisi intake berada di posisi yang tinggi, tidak perlu khawatir membawa kendaraan melewati area banjir. Namun, bagi yang posisi intake-nya ada di bawah, harus berhati-hati karena semakin kencang digas maka mobil akan menarik udara semakin kencang juga, intake terbuka semakin lebar, dan air masuk semakin banyak.

Sebaiknya Anda gunakan putaran mesin kisaran 1.000-2.000 RPM. Hal yang paling penting stabil dan usahakan jangan sampai mesin mati.

"Exhaust gas pressure itu lebih tinggi dari tekanan 1 atmosfer, tekanan 1 atmosfer itu setara dengan 760 mmHg, jadi air banjir yang menggenang tidak akan masuk melalui jalur gas buang," tutur Taqwa.

Beban listrik harus dikurangi saat melintasi banjir agar meminimalisir risiko korsleting. Selain itu ada baiknya Anda membuka kaca jendela kalau mendadak tiba-tiba mesin mati dan sebaiknya jangan mengunci pintu.

"Jika memang sejak awal sudah diperhitungkan, bahwa genangan tak mungkin mampu dilewati karena tinggi permukaan air yang di atas batas kemampuan mobil kita, jangan memaksakan untuk terus. Berbalik arah adalah terbaik," ujarnya. (poy)

(rn/rn)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section