1. HOME
  2. NEWS
FREEPORT

Bos Freeport Akui Ada Pembicaraan Saham Bersama Setnov

Maroef juga mengaku bahwa perekaman itu atas inisiatifnya sendiri.

By Dwifantya Aquina 3 Desember 2015 16:22
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin (merdeka.com/arie basuki)

Money.id - Setelah mendengar keterangan Menteri ESDM Sudirman Said, kini giliran Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin yang dipanggil Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).

Di muka persidangan yang digelar di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis 3 Desember 2015, Maroef Sjamsoeddin mengakui ada pembicaraan tentang rencana pembagian saham PT Freeport saat bertemu dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Riza Chalid.

Pertanyaan tentang pembicaraan bagi-bagi saham itu diajukan oleh anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dari Fraksi Hanura, Syarifuddin Sudding.

Menjawab pertanyaan itu, Maroef membenarkan. Ia mengungkapkan saat bertemu untuk ketiga kalinya dengan Ketua DPR Setya Novanto, bersama pengusaha Riza Chalid, memang ada pembicaraan seperti itu.

"Dari 20 persen itu dibagi 11 persen untuk Presiden dan 9 persen untuk Wapres. Kemudian ada permintaan hydropower plant," kata Maroef.

Syarifuddin juga mengatakan meski tidak ada pernyataan secara eksplisit yang dilakukan SN, berdasarkan kronologis ada pengkondisian ke arah tersebut.

Hal ini sama persis dengan transkrip pembicaraan yang sudah diputar MKD pada Selasa kemarin. Berikut transkripnya.

MR: Pak, kalau gua, gua bakal ngomong ke Pak Luhut janganlah ambil 20%, ambillah 11% kasihlah Pak JK 9%. Harus adil, kalau enggak ribut.

Sarifuddin kemudian menimpali soal respons Setya Novanto yang mengiyakan hal itu. Maroef pun membenarkan ada respons dari Novanto yang sama seperti transkrip sebagai berikut:

SN: Iya. Jadi kalau pembicaraannya Pak Luhut di San Diego, dengan Jim Bob, empat tahun lalu. Itu, dari 30 persen itu, dia memang di sini 10 persen. 10 persen dibayar pakai deviden. Jadi dipinjemin tapi dibayar tunai pakai deviden. Caranya gitu, sehingga menggangu konstalasi ini. Begitu dengar adanya Istana cawe-cawe, Presiden nggak suka, Pak Luhut ganti dikerjain. Kan begitu. Sekarang kita tahu kuncinya. Kuncinya kan begitu begitu lho hahahaha. Kita kan ingin beliau berhasil. Di sana juga senang kan gitu. Strateginya gitu lho.. Hahahaa

Sementara, mengenai rekaman pertemuannya dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha minyak Reza Chalid, Maroef mengaku bahwa inisiatif tersebut datang dari dia sendiri. Dia merekam menggunakan telepon genggamnya.

"Tak ada yang menyuruh, tak ada yang meminta, saya inisiatif untuk merekam dengan Hp saya," kata Maroef di muka persidangan.

Perekaman dilakukan karena sejak pertemuan kedua, Maroef merasa janggal dengan ajakan bertemu oleh Novanto yang mengajak salah satu rekannya.

Apalagi saat itu, Maroef datang sendirian. Sementara Novanto berdua dengan Reza. "Kok saya diminta bertemu dengan Ketua DPR dan Reza, ada apa?" kata dia.

(da/da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section