1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Bonus-bonus Unik Peraih Medali Emas Olimpiade di Berbagai Negara

Tidak semua atlet mendapatkan bonus uang tunai, di negara lain ada atlet yang mendapat bonus makan sosis seumur hidup, hingga hadiah 'waktu'.

By Dwifantya Aquina 24 Agustus 2016 14:30
Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad, peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 dari Indonesia (Instagram)

Money.id - Medali emas yang dikalungkan di leher pasangan campuran bulutangkis Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad saat meraih kemenangan di Olimpiade Rio, Brasil 2016, akan diingat sepanjang masa.

Selain karena waktu indah itu telah ditunggu mereka selama bertahun-tahun lamanya, kemenangan juga diraih Butet-Owi (nama panggilan keduanya) bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-71.

Mendengar lagu Indonesia Raya berkumandang di Rio, tentu membuat jutaan rakyat Indonesia bangga luar biasa.

Bicara soal insentif atau bonus yang diperoleh peraih medali emas olimpiade, sejumlah negara menjanjikan bonus uang kontan kepada para peraih medali. Namun, ada pula yang menawarkan insentif, mulai dari apartemen hingga mobil.

Dilansir BBC, Rabu 24 Agustus 2016, Singapura menjanjikan SGD 1 juta atau hampir senilai Rp10 miliar untuk atlet mereka yang mendapatkan medali emas. Atlet Nigeria peraih medali emas hanya akan mendapatkan bonus setara Rp25 juta.

Kita tahu, Liliyana/Tontowi masing-masing akan mendapatkan bonus Rp5 miliar sebagai peraih emas. Sementara Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang memperoleh perak, masing-masing akan mendapat bonus Rp3 miliar.

Bonus Lilyana dan Tontowi sebesar Rp5 miliar, adalah nomor dua terbesar sesudah peraih emas Singapura, yang hampir dua kali lipatnya.

Moldova, salah satu negara termiskin di Eropa, menjanjikan sekitar Rp1,7 miliar untuk peraih emas.

Tapi tidak setiap negara memberikan penghargaan kepada atlet mereka yang sukses dengan uang tunai. Ada negara lain yang tidak memberikan bonus apapun kepada atlet mereka. Yang menarik, ada pula yang berupa pasokan sosis seumur hidup.

Apartemen adalah bonus yang populer diberikan kepada peraih medali emas di beberapa negara. Peraih emas akan mendapatkan apartemen tiga kamar tidur, perak mendapat rumah dua kamar tidur dan perunggu harus puas dengan apartemen satu kamar tidur.

Peraih medali perak Ukraina, Sergiy Kulish, akan menerima sekitar Rp1 miliar tunai dan satu unit apartemen baru, menurut harian Ukraina, Segodnya.
Tak jelas, ada berapa kamar di apartemennya, namun penembak Ukraina, Serhiy Kulish ini juga akan diberikan hadiah berupa senapan baru dari pemerintah.

Pemotongan waktu wajib militer

Adapun para peraih medali Korea Selatan, bonus yang mereka terima akan berupa waktu.

Ya, umumnya warga negara Korea Selatan harus mengikuti wajib militer selama dua tahun. Nah, para pemenang medali mendapat bonus, hanya mendapat kewajiban menjalaninya selama empat minggu pelatihan dasar militer.

Sementara, negara-negara barat umumnya tak memberikan bonus. Di Rusia, konon para juara Olimpiade memperoleh kemungkinan maju ke bidang seperti politik.

Di Belarusia, pada 2008 lalu, sebuah perusahaan sosis menawarkan pasokan sosis seumur hidup bagi peraih medali Olimpiade.

Kembali ke Indonesia, peraih medali emas pertama, Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma, dulu, mendapat mendapat bonus masing-masing Rp1 miliar.

Bonus menjadi tradisi Indonesia. Namun kadang ada cerita miring juga. Seorang peraih emas berkisah, bonus yang menjadi haknya dulu, diangsur pembayarannya, hingga hampir 10 kali, dalam tempo bertahun-tahun, sehingga nilainya sudah merosot jauh.

Bahkan menurut pengakuannya, terkadang ia harus menagih 'angsuran' hadiahnya.

Semoga saja Lilyana Natsir, Tontowi Ahmad, Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni yang mempersembahkan medali bagi Indonesia, mendapatkan hadiah mereka secara tunai, dan cepat -tidak harus diangsur bertahun-tahun, dan tidak dipotong ini itu.

(da)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section