Money.id - Seorang bocah berusia 7 tahun menyumbangkan semua uang yang ada di celengannya untuk sebuah Masjid di Texas, Amerika Serikat, yang dirusak karena aksi kejahatan rasial.

Islamic Center Pflugerville dirusak oleh orang tak bertanggung jawab. Orang itu merobek halaman Alquran dan melempari pintu masuk masjid dengan kotoran, menurut keterangan polisi setempat seperti dikutip laman ABC News, Kamis 19 November 2015. Aksi vandalisme itu diketahui pada Senin pagi kemarin oleh pengurus masjid.

Faisal Naeem, salah satu anggota dewan masjid mengatakan, Jack Swanson--nama bocah dermawan itu-- pergi ke masjid sore itu dan menyerahkan uang tabungannya sebesar US$20 atau setara dengan Rp274 ribu, yang dikumpulkannya cukup lama.

"Jack menyumbangkan uang sebesar US$20, yang bagi kami sama nilainya dengan US$20 juta," kata Naeem kepada ABC News.

"Jack hanya sedikit lebih tua dari anak saya, Ibrahim. Jika kita memiliki lebih banyak anak baik hati seperti mereka di dunia, saya memiliki harapan untuk masa depan kita," imbuhnya.

Meskipun tidak ada kerusakan fisik pada masjid, biaya yang dikeluarkan untuk bersih-bersih diperkirakan sekitar US$150 atau setara dengan Rp2 juta. Hal tersebut diungkapkan anggota masjid kepada polisi setempat.

Ibu Jack, Laura Swanson, mengatakan kepada ABC afiliasi KVUE, bahwa ia ingin mendukung masjid dan menunjukkan bahwa apa yang terjadi di Paris tidak akan pernah terjadi di Pflugerville.

Naeem menambahkan bahwa ia tidak ingin menganggap vandalisme itu dimotivasi oleh berita serangan teror di Paris, sampai polisi menyimpulkan hasil penyelidikan mereka. Namun, ia mengatakan dirinya sangat kecewa karena komunitas Muslim sering dikaitkan dengan serangan ekstremis.

"Ini menjadi begitu biasa di mana ketika ada sesuatu yang salah di suatu tempat dan orang-orang ingin menyalahkan semua orang Muslim. Jika memang ada, itu adalah dakwaan menunjuk masyarakat kita berpikir tidak logis," kata dia.

Meskipun demikian, Naeem mengatakan sisa-sisa masjid didorong oleh curahan masyarakat setempat dukungan sejak vandalisme.