Money.id - Edhi Darmawan Salihin mengaku semula dirinya tak punya pikiran sama sekali soal pelaku pembunuhan Wayan Mirna Salihin (27), anaknya, yang tewas setelah minum kopi Vietnam mengandung Sianida di Kafe Olivier, Mal Grand Indonesia, Jakarta. Apalagi menuduh Jessica Kumala Wongso, yang tak lain merupakan teman kuliah Mirna di Australia.

Namun, dari fakta-fakta yang dikumpulkan Darmawan satu per satu dan berdasarkan penyelidikan pihak kepolisian, ia semakin yakin bahwa Jessica lah otak di balik kematian tak wajar anaknya.

"Naluri saya sebagai ayah tahu, pak (Jessica pelakunya), orang lain nggak ngerti," ucapnya dalam acara Indonesia Lawyers Club (ILC) yang disiarkan tvOne beberapa waktu lalu.

Darmawan juga mengungkap mengapa Mirna ketakutan bertemu hanya berdua dengan Jessica. Maka dari itu, Mirna menunggu Hani, temannya yang juga kuliah di Australia, sebelum bertemu Jessica di Kafe Olivier.

Berdasarkan pengakuan Hani, Mirna sempat mengatakan bahwa ia takut Jessica marah karena tak diundang ke pernikahannya sebulan sebelum kejadian. Darmawan menduga Mirna memiliki sebuah alasan mengapa tak mengundang Jessica ke pernikahannya.

"Saya nggak tahu Jessica ini punya kepribadian ganda atau nggak. Pengacaranya tahu apa nggak ini. Saya lihat ngomong Whatsapp banyak, urusan yang buat saya terkaget-kaget. (Saya pikir) Dia (Mirna) lesbi kali. Ternyata tidak, anak saya sangat normal. Bahkan pacaran 8 tahun terus married. Setelah married itu yang jadi masalah. Coba kalau dia tidak married, tidak mati itu anak. Yakin saya," katanya.

Darmawan pun menduga Jessica menjadikan Mirna 'mainan'. Sehingga ketika Arief menikahi putrinya, Jessica amat marah. Begitupula saat Hani menjadi lebih dekat dengan Mirna, dibanding Jessica.

"Mirna makanya nggak undang dia married. Saya dapat datanya dari Konjen Australia. 4 tahun dia (Jessica) menghilang, dia tinggal bersama sama bule. Itu nanti bisa ditanya latar belakang si Jessica ke itu bule," kata Darmawan.

"Simple, pak, sebenarnya urusan ini," imbuhnya.

Next: Mengapa Jessica Sangat Tenang?