1. HOME
    2. NEWS
NEWS

Beli 10 Sukhoi SU-35, Berapa Dana yang Dikucurkan Menhan?

Pada Maret 2016, Menhan akan menuju Rusia melakukan pembelian pesawat tempur Sukhoi SU-35 seharga Rp680 miliar hingga Rp952 miliar.

By Dwifantya Aquina 10 Februari 2016 09:05
Sukhoi SU-35 (Wikipedia/Dmitry A. Mottl)

Money.id - Pemerintah RI akhirnya meneken kontrak pembelian pesawat tempur Sukhoi tipe SU-35 dari Rusia. Pembelian 10 pesawat tipe SU-35 tersebut rencananya akan dilangsungkan pada Maret 2016 dengan menggunakan dana APBN 2016.

Pembelian Sukhoi tipe SU-35 ini untuk menggantikan pesawat tempur F-5 Tiger, lengkap dengan senjatanya

Menteri Pertahanan Jendral Ryamizard Ryacudu mengatakan, pada Maret akan bertandang ke Rusia untuk menjadi pembicara di Satuan Pertahanan Rusia. Dalam kunjungan tersebut, Menhan juga akan membeli pesawat Sukhoi yang memang sudah menjadi rencana strategis 2016.

"Ya saya ke sana. Saya yang tanda tangan. Kita beli 10 saja. Nggak usah banyak-banyak, nanti keburu ketinggalan zaman. Kalau sudah ada yang baru lagi kan kita jadi bisa update," ujar Ryamizard di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Selasa 9 Februari 2016.

Menhan masih merahasiakan harga satu unit Sukhoi SU-35 dan besaran anggaran pemerintah. Namun menurut sejumlah situs pertahanan, harga satu unit Sukhoi SU-35 berkisar US$50-70 juta, atau antara Rp680 miliar hingga Rp952 miliar dengan kurs Rp13.600 per dolar AS.

Sukhoi SU-35 merupakan jenis pesawat tempur canggih buatan Rusia generasi 4,5 atau mendekati kemampuan siluman (antiradar). Pemerintah sepakat memilih Sukhoi SU-35 untuk menggantikan jet buru sergap F-5 Tiger TNI AU yang dinilai sudah uzur.

Jet tempur SU-35 ini berkursi tunggal, hasil pengembangan dari SU-27. Indonesia sudah mengoperasikan jet SU-27 sejak 2004 silam. Pemerintah memilih SU-35 lantaran memudahkan pilot dan teknisi TNI AU. Sebab pengoperasian dan perawatannya tak jauh berbeda dengan SU-27.

Sukhoi SU-35 dapat terbang dengan kecepatan maksimum 2.390 kilometer per jam. Pesawat ini dapat terbang sejauh 3.500-5.000 kilometer, memiliki 14 cantelan senjata yang bisa diisi dengan rudal, roket, dan bom.

Selain dalam rangka pembelian 10 pesawat tempur Sukhoi, menurut Ryamizard, Indonesia dan Rusia juga menjalin kerja sama transfer pengetahuan dengan mengirimkan beberapa anggota TNI untuk sekolah di Rusia. Harapannya, dengan bersekolah di Rusia, mereka bisa menyerap ilmu dan membawa ke Indonesia.

Pembelian alusista dari negara Rusia ini juga disertai transfer of technology (tot) ilmu pesawat tempur.

Sesuai dengan amanat UU Tentang belanja alusista yang mewajibkan adanya Transfer of technology, yang diharapkan ke depannya nanti bangsa Indonesia tidak hanya sebagai pembeli alusista pesawat tempur, tetapi dapat menjadi pembuat dan penjual pesawat tempur, serta menghilangkan ketergantungan belanja alusista dari negara-negara di dunia.

Next: Kehebatan SU-35 yang membuat Indonesia Jatuh Hati...

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section