1. HOME
  2. NEWS
NEWS

Australia Keluarkan Travel Advice, Ini Sikap Indonesia

Australia menduga, teroris dalam tahapan akhir untuk melancarkan serangan lagi di wilayah Indonesia.

By Ita Malau 26 Februari 2016 16:44
Bali, salah satu wilayah yang dinilai Australia berisiko tinggi mendapat serangan (Pixabay)

Money.id -  

Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) mengeluarkan travel advice pada Kamis 25 Februari 2016, yang mengindikasikan bahwa teroris tengah dalam perencanaan tahap akhir untuk melancarkan serangan di Indonesia. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Indonesia harus tetap percaya diri.

"Kita harus kirim pesan kepada dunia mengenai apa yang kita lakukan. Stabilitas dan keamanan yang kita coba jaga," kata Retno, seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI.

Dalam travel advice itu, Australia menjabarkan beberapa wilayah yang berisiko tinggi mendapat serangan. Salah satunya Bali. 

Australia: Teroris Mungkin Rencanakan Serangan di Indonesia

Senada dengan Retno, juru bicara Mabes Polri, Agus Riyanto mengungkap bahwa pengamanan tanah air telah ditingkatkan setelah kejadian ledakan di pos polisi Sarinah, Jakarta pada 14 Januari 2016.

"Pada dasarnya, kami tetap siaga. Tapi, kondisi sama seperti biasa saja," kata dia, seperti dikutip dari laman www.sbs.com.au.

Menurutnya, travel advice Australia itu kemungkinan muncul sebagai hasil analisis perbincangan netizen di media sosial dan sejumlah video propaganda pendukung lokal gerakan Negara Islam Irak Suriah (ISIS/IS) yang melontarkan ancaman terhadap polisi, kantor kedutaan, kantor pemerintah, dan bandara.

Pekan lalu, memang beredar video anak Indonesia yang diunggah ke dunia maya. Dalam video 18 detik itu, si bocah berakting seolah-olah menjadi algojo ISIS.

"Setelah serangan di Jalan Thamrin (Sarinah) Jakarta, mereka (pendukung teroris) mengunggah video berisi pelatihan anak-anak. Ini bentuk provokatif dan menunjukkan kepada kita bahwa kita harus terus siaga," jelas Rianto.

Menlu Retno menambahkan bahwa langkah Australia tersebut wajar saja dilakukan sebuah negara untuk melindungi warganya. "Karena dalam kondisi tertentu juga, hal yang sama akan kita lakukan ke warga negara Indonesia,” jelasnya.

Malaysia

Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) juga mengeluarkan peringatan agar warganya waspada untuk bepergian ke Malaysia, termasuk Kuala Lumpur. Sama seperti Indonesia, menurut otoritas Australia, Malaysia pun berisiko tinggi mendapat serangan teroris.

Pimpinan Kepolisian Malaysia, Khalid Abu Bakar, mengaku langsung berkomunikasi dengan Australia setelah travel warning itu keluar untuk mengumpulkan informasi lebih detail. "Apakah ada informasi yang bisa mereka bagikan kepada kami," kata dia, seperti dikutip dari laman Sydney Morning Herald, 25 Februari 2016.

Namun, dia mengaku tidak tahu apa yang mendasari Australia mengeluarkan travel advice itu itu.

(im)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section