Iran dan Arab Saudi memutus hubungan diplomatik setelah pemerintah Arab mengeksekusi ulama syiah asal Iran.
By Rohimat Nurbaya 10 Januari 2016 18:05Money.id - Arab Saudi akan mengambil langkah lebih lanjut terkait pertikaiannya dengan Iran. Keduanya sempat memutus hubungan diplomatik setelah pemerintah Arab mengeksekusi ulama syiah asal Iran.
"Kami mengupayakan tindakan lebih lanjut, yang harus dilakukan jika Iran terus berpegang dengan kebijakannya saat ini," kata Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel-Al-Jubeir seperti dikutip dari washingtonpost.com pada Sabtu, 9 Januari 2015.
Pernyataan tersebut disampaikan Jubeir saat hadir dalam acara jumpa pers setelah pertemuan seluruh menteru luar negeri dari Dewan Kerjasama Teluk atau Gulf Cooperation Council (GCC). Acara tersebut salah satunya membahas pertikaian antara Arab Saudi dan Iran.
Kemelut kerajaan dua penghasil utama minyak dunia itu, dimulai ketika Saudi menghukum mati ulama Syiah Nimr al-Nimr pada 2 Januari 2015. Hal tersebut memicu kemarahan di kalangan warga Syiah di Timur Tengah.
Para demonstran di Iran menyerbu kedutaan Arab Saudi di Teheran dan mendesak pemerintah untuk memutuskahubungan diplomatik kedua negara. Bahkan mereka melarang peziarah dari Iran bepergian ke Mekah.
"Eskalasi ini berasal dari Iran, bukan dari Arab Saudi atau GCC, kami sedang mengevaluasi gerakan Iran dan mengambil langkah-langkah untuk melawan mereka, semua hal akan lebih jelas dalam waktu dekat," kata Jubeir.
Pada pertemuan GCC yang dihadiri Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Oman, Kuwait dan Uni Emirat Arab, mengutuk apa yang mereka katakan tentang gangguan Iran dalam urusan internal Arab Saudi dan wilayah sekitar.
Jubeir juga mengatakan negaranya telah meminta Organisasi Kerjasama Islam, dengan Iran sebagai salah satu anggotanya supaya segera mengadakan pertemuan luar biasa untuk membahas serangan terhadap kedutaan besarnya.
Sementara itu Iran mengatakan kerajaan Arab Saudi yang harus disalahkan atas krisis diplomatik tersebut. Iran telah memberikan surat kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Ban Ki-moon. (poy)
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Lagi, Seorang Miliuner China Dilaporkan Menghilang
10 Januari 2016 11:29Dua Bandara Jepang Dinobatkan Sebagai Bandara Paling Tepat Waktu
10 Januari 2016 09:37