1. HOME
  2. NEWS
MALWARE

2016 Jadi Tahun Pemerasan Cyber Paling Parah

Trend Micro menyarankan perusahaan untuk terus melakukan pembaruan piranti lunak dan anti virus.

By Nur Chandra Laksana 30 Agustus 2016 19:16
Country Manager Trend Micro Indonesia, Andreas Kagawa di acara CLOUDSEC 2016 (Money.id/Nur Chandra)

Money.id - Perkembangan ancaman cyber jenis ransomware di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, terus berkembang dengan pesat.

Hingga pertengahan tahun ini saja, sudah tercatat peningkatan sebesar 172 persen jika dibandingkan dengan awal tahun 2016. Hal ini diungkapkan oleh Trend Micro yang dirangkum dalam laporan CLOUDSEC 2016.

Menurut Country Manager Trend Micro Indonesia, Andreas Kagawa, tahun ini merupakan tahun 'pemerasan cyber' melalui ransomware terbesar yang pernah ada.

"Tahun ini merupakan tahun 'pemerasan cyber' yang paling parah," tutur Andreas, di Fairmount Hotel Jakarta, Selasa 30 Agustus 2016.

Menurut data yang ada, hingga pertengahan 2016, jumlah kerugian yang disebabkan oleh ransomware di seluruh dunia mencapai angka US$209 juta. Jumlah ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan awal tahun 2016.

Tidak sampai di situ saja, Andreas juga mengatakan bahwa kejahatan dengan metode phising terbaru, yakni Bussiness Email Compromise (BEC) juga meningkat. "Tahun ini juga BEC banyak menyerang perusahaan di Indonesia," lanjut Andreas.

Sistem kerja BEC sendiri adalah dengan membuat seorang CEO atau CFO sebuah perusahaan mentransfer sejumlah uang ke rekening pelaku. Biasanya mereka mengirimkan e-mail yang menyamarkan dirinya menjadi pemasok produk tertentu untuk meyakinkan pelaku mengirim uang, sembari menyebarkan ransomware yang ada di dalam e-mail tersebut.

Oleh karena itu, Trend Micro menyarankan perusahaan untuk terus melakukan pembaruan piranti lunak dan antivirus.

"Tentunya, dengan melakukan pembaruan antivirus untuk melindungi komputer Anda. Dan Trend Micro secara otomatis akan melakukan pembaruan tersebut untuk Anda," pungkas Andreas. (dhi)

Baca juga:

(a/ncl)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From News Section