Program Lima Meja

Selain mengupayakan cara mengajak ibu-ibu untuk memeriksakan diri dan anaknya ke posyandu secara rutin, Pertamina juga mengenalkan sistem lima meja. Sistem tersebut merupakan kegiatan standar operasional prosedur yang harus dilaksanakan oleh sebuah posyandu yang mencakup lima pokok kegiatan.

Kegiatan yang dimaksud adalah, pertama pendaftaran balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Kedua, penimbangan balita dan pencatatan hasil penimbangan. Ketiga, penyuluhan serta pelayanan gizi, dan pelayanan kesehatan. Keempat Keluarga Berencana (KB). Kelima imuninasi dan pojok oralit.

Dengan sistem lima meja, menurut Yunita posyandu dapat melakukan pengukuran dan pencatatan berat badan dengan lebih lengkap, lebih teratur dan sistematis.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, program tersebut tidak hanya dilakukan di kawasan Papua Barat, tetapi tersebar di seluruh penjuru tanah air, tidak terkecuali di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal.

"Untuk itu kami tidak semata-mata melakukan operasional bisnis tapi juga memberikan perhatian kepada kesejahteraan warga di wilayah tersebut," ucap Wianda.

Wianda menegaskan, masalah kesehatan ibu dan anak di tanah air masih memprihatinkan. Melalui program Pertamina Sehati itu pigaknya ingin berkontribusi dalam mengurangi angka kematian ibu dan bayi, serta gizi buruk dan kurang gizi.

Selain mengenalkan sistem lima meja, Pertamina juga memberikan bantuan berupa makanan tambahan kepada balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang, serta monitoring kesehatan yang lebih intensif kepada balita-balita di Distrik Klamono.

"Pertamina juga mendorong kader-kader posyandu untuk lebih aktif menjemput ibu dan balita yang jarang ke posyandu," imbuhnya.

(rn/rn)