Cara untuk mengatasi masalah gizi buruk dan kurang gizi adalah dengan mengedepakan fungsi Posyandu.
By Rohimat Nurbaya 18 April 2016 15:05Money.id - Kualitas kesehatan di Papua terbilang masih dalam tahap memprihatinkan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Sorong ada 225 kasus gizi buruk dan kurang gizi pada 2015. Bisa jadi di lapangan jumlahnya lebih dari itu.
Kondisi tersebut menjadikan Yunita Alvera Manobi, tergerak jadi motor perubahan kondisi kesehatan di Distrik Klamono, Sorong, Papua Barat. Wanita kelahiran Wamena itu menjadi saksi banyaknya proses persalinan di beberapa perkampungan Papua Barat hanya menggunakan alat medis ala kadarnya dan kurang memenuhi standar kesehatan.
Fasilitas kesehatan yang minim memang menjadi tantangan lebih berat dalam mewujudkan kualitas kesehatan ibu dan anak yang baik. Cara untuk mengatasi masalah gizi buruk dan kurang gizi adalah dengan mengedepakan fungsi posyandu.
Realisasinya dengan menggalakan program Pertamina Sehati bersama Yunita dan Yayasan Anak Persada. Salah satu agenda dari program tersebut adalah melakukan pendampingan terhadap lima posyandu yang ada di Distrik Klamono, Sorong, Papua Barat.
Selain melakukan pendampingan, program Pertamina Sehati juga melakukan peningkatan fasilitas posyandu melalui revitalisasi. Yunita mulai aktif terlibat dalam pemberdayaan posyandu Distrik Klamono sejak 2014. Wanita 37 tahun itu juga kerap memberikan pelatihan kepada para kader posyandu.
Menurut Yunita permasalahan lumrah ditemui di sebagian besar daerah terpencil seperti Distrik Klamono adalah tingkat kunjungan ke posyandu sangat rendah. Tetapi melalui program Pertamina Sehati, Yunita gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga.
“Kini sedikit demi sedikit, tingkat kehadiran ibu dan balita di posyandu mulai meningkat serta angka gizi buruk dan gizi kurang dapat ditekan walaupun belum signifikan,” ucap Yunita.
Wanita yang pernah mendapatkan Pertamina Award 2015 sebagai Local Hero untuk kategori Kesehatan itu mengaku, memang tidak mudah untuk mengubah perilaku masyarakat disana untuk sadar akan pentingnya kesehatan ibu, bayi dan balita. Namun Yunita tidak pernah menyerah akan kondisi seperti itu dan dia terus berjuang bagaimana mengubah prilaku yang tidak sehat menjadi sehat.
"Keinginan para ibu untuk datang ke Posyandu masih sangat kurang. Salah satu cara saya adalah membuat quiz atau memberikan hadiah kecil-kecilan yang isinya sabun cuci, minyak goreng dan sabun mandi untuk memotivasi mereka datang sekaligus memberikan edukasi," jelasnya.
NEXT>> Melakukan Program Lima Meja
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Burger Bakar Qebul: Modal Rp5 Juta, Omzet Tembus Ratusan Juta Rupiah
15 April 2016 12:56Jual Rendang Tahan 1 Tahun, Mahasiswa Ini Raup Rp50 Juta per Bulan
15 April 2016 10:30Angkat Budaya Jajan Masa Sekolah lewat Usaha Es Krim 'Pannen'
13 April 2016 12:16Cerita Yoshua Ciptakan Aplikasi Kurir Pendukung Jual Beli Online
11 April 2016 19:10