1. HOME
    2. INSPIRATORY
FASHION

Yajugaya, Ketika Sebuah 'Kata' Berubah Jadi Bisnis

Bila kebanyakan orang hanya menuliskan kata kemudian menghilang begitu saja, tapi berbeda dengan brand lokal 'Yajugaya'. Mereka....

By Dian Rosalina 6 April 2016 15:26
Pemiliki Yajugaya, Aga Salim (Kiri) dan Randhy Prasetya (Kanan) (Instagram Yajugaya)

Money.id - Dalam bahasa Indonesia 'kata' adalah satuan bahasa terkecil yang bisa berdiri sendiri atau memiliki arti dan pesan dibaliknya. Sekarang ini banyak orang yang memanfaatkan media sosial untuk menyampaikan aspirasinya lewat kata-kata yang ada dalam pikirannya.

Bila kebanyakan orang hanya menuliskan kata kemudian menghilang begitu saja, tapi berbeda dengan tiga anak muda pemilik salah satu brand lokal 'Yajugaya', Randhy Prasetya, Aldini Pratiwi, dan Aga Salim.

Berawal dari keisengan Randhy yang sering membuat status Facebook yang berisikan kata-kata sastra pada 2010 silam, Tiwi menyarankan kepada sahabatnya tersebut agar memanfaatkan kata-kata tersebut menjadi peluang bisnis.

"Karena kata tidak bisa dipegang, maka kami kaoskan. Randhy pikir ya juga ya kenapa tidak, ya akhirnya jadilah 'Yajugaya'. 2010 itu masih awalnya saja sih, proseslah. Nah baru mulai jalan sekitar 2013-2014," ujar Tiwi kepada Money.id dalam acara LocalFest 5.2, beberapa waktu lalu.

Tiwi mengatakan bahwa orang perlu untuk mengekspresikan diri lewat kata-kata. Apalagi sekarang ini anak muda menganggap kata-kata dalam bahasa Indonesia tidak se-elegan kata dalam bahasa Inggris.

'Yajugaya' berusaha untuk mematahkan pendapat tersebut dengan membuat sebuah kaos yang didalamnya terdapat kata-kata dalam bahasa Indonesia yang menurut mereka tetap berkelas namun pesan didalamnya tersampaikan dengan baik.

"Kata-kata yang kami buat ada beberapa yang memang menyindir, ada juga yang intinya mengekspresikan diri apa adanya dalam pikiran. Tapi semua itu dikemas dengan bahasa Indonesia yang bisa dipertanggungjawabkan, berkelas, dan 'mahal'. Kami juga ingin membuat pembacanya jadi ikut berpikir," ujarnya.

Meski tidak ada latar belakang dunia fashion dan pengetahuan fashion mendalam, karena berniat membuka bisnis kaos, membuat ketiganya mulai serius mencari tahu tentang kaos dan pemilihan sablon yang bagus. Wanita berumur 29 tahun itu bercerita bahwa bisnis yang dijalaninya dengan sahabat dan suaminya tersebut hanya sampingan saja.

"Randhy adalah seorang sutradara teater, kemudian saya sendiri adalah seorang trader saham, sedangkan suami saya, Aga, bekerja agensi periklanan. Jadi Randhy yang buat kata-kata, saya manajernya, dan suami saya jadi kreatifnya. Tidak ada kaitannya dengan bisnis memang, tapi sepertinya sudah harus mulai diseriusin," kata Tiwi.

NEXT: Bisnis Tanpa Modal... bersambung >>> 

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section