Menjadi bos dari sebuah perusahaan besar selama ini memang tidak pernah terlintas di benak Achmad Zacky. Namun, kemauan dan keinginannya yang kuat kini telah membawanya terbang tinggi di dunia bisnis e-commerce  di Indonesia.

"Tidak pernah kepikiran jadi pengusaha, dulu cita-cita jadi insinyur, eh sekarang jadi pengusaha," ujar Zaky di Universitas Indonesia, Depok, saat ditemui tim Merdeka.com beberapa waktu lalu.

Pria lususan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut mengatakan bahwa 10 tahun yang lalu, dia mulai membangun bisnis miliknya sendiri. Namun, usaha mi ayam yang dirintis Zacki gulung tikar karena dia tidak fokus berjualan.

 "Cuma enam bulan jualan mi ayam, enggak ada pelanggannya akhirnya kita gulung tikar. Enggak fokus juga sih karena masih kuliah," ucapnya.

Meskipun begitu, Zacky tidak patah semangat dan mulai bangkit sembari belajar di dunia bisnis. Sampai pada akhirnya, pada Januari 2010 dia bersama seorang rekannya mendirikan e-commerce dengan merek dagang Bukalapak.com.

'Berakit-rakit dahulu berenang-renang ketepian', pepatah tersebut sepertinya berlaku untuk Zaky dan rekannya. Di awal membangun usaha, Zaky kerap mengalami jatuh bangun.

Dengan modal beberapa lembar uang ratusan ribu rupiah, Zacky memulai usahanya dengan menyewa domain dan hosting yang harus dibayarkan tiap bulan. Memang, pada tahun 2010 lalu, bisnis sewa domain dan hosting di Indonesia juga baru populer.

"Bukalapak ini awalnya hanya dua orang terus lama-lama berkembang sampai sekarang itu perjuangannya luar biasa di era-era awal membangun. Saya melawan diri saya sendiri, barang harus ada. Melawan apaan nih barang baru?" ujarnya.

"Setelah 1,5 tahun kita merekrut tim yang bagus-bagus eh gagal. Karena kita enggak ngerti baru lulus sudah manage orang. Baru setelah itu belajar rekrut orang lagi, kita pilah mana yang benar-benar terbaik dan itu akhirnya paham caranya dan sampai sekarang," kata dia.

Setelah mengalami jatuh bangun dan dengan penuh perjuangan selama enam tahun di dunia e-commerce, Bukalapak.com kini menjadi salah satu e-commerce terbaik milik Indonesia. Selain menghasilkan pundi-pundi yang menggiurkan di kantong, mereka juga mampu mempekerjakan 320 karyawan.

"Dari situ saya belajar bisnis harus dipersiapkan positioning-nya, jangan ditinggalkan jika gagal. Semakin banyak gagal, maka akan semakin banyak kita belajar untuk semakin lebih baik," ujarnya.