Puluhan juta
Sekilas, bisnis souvenir terdengar sepele, namun jangan salah penghasilannya bisa mencapai Rp40 juta hingga Rp60 juta per bulan. Tatang yakin peluang bisni souvenir ini sangat besar.
"Selama masih ada manusia souvenir akan selalu dibutuhkan. Setiap hari pasti ada kegiatan yang memerlukan souvenir," jelas Tatang.
Menurut Tatang, konsumen jadi pangsa pasar Ecodoe sendiri sangat luas, mulai dari beberapa even organizer ternama, kolektor barang-barang unik, beberapa perusahaan yang sering mengadakan acara.
"Tentunya turis asing yang mengunjungi kawasan wisata di Indonesia," ujarnya. Produk Ecodoe sendiri lebih banyak dijual secara online namun dipasarkan juga di beberapa tempat wisata, khususnya di Jawa Barat.
Beberapa produk souvenir Ecodoe (Instagram)
Guna menggaet konsumen lebih banyak lagi, cara yang dilakukan Tatang adalah dengan memberikan pelayanan ekslusif kepada pelanggan. Misalnya, konsumen bisa memesan produk dari bahan bulu dan domba dan akar wangi sesuai keinginan. Pengunjung memberikan desainnya, lalu dibuatkan.
"Kami juga membuat variasi produk lebih banyak, tidak hanya disebutkan tadi, tapi terus melakukan pengembangan," terangnya.
Meski penghasilannya menggiurkan dan peluangnya bisnisnya sangat besar, namun jangan dianggap bisnis souvenir ramah lingkungan itu memerlukan modal besar. Invesatasi pertama Ecodoe hanya Rp10 juta.
Namun persiapan untuk menyusun bisnis itu supaya matang tidak gampang. Tatang dan rekanya butuh waktu persiapan empat tahun. "Belajarnya tial and error saja dari awal kuliah hingga 2014," ucapnya.
Mendirikan Ecodoe Tatang tidak sendirian dia dibantu rekannya bernama, Larasati Widyaputri. Keduanya hingga saat ini masih bahu-membahu mengembangkan bisnis souver berbahan ramah lingkungan itu.
Intip Kado Istimewa Rafathar dari Kuda Poni Hingga Taman Bermain
Agar Dompet Tak Makin 'Tipis', Lakukan Penghematan dengan Cara Ini
Pemerintah Angkat Bicara Soal Rokok Naik Jadi Rp50 Ribu per Bungkus
Ardventure Travelindo, Bisnis yang Berawal dari Hobi Berwisata
7 Maret 2016 14:15