1. HOME
    2. INSPIRATORY
FASHION

Hebatnya Usaha Mahasiswa ITB Buat Tas Unik dari Kayu Pinus

By Dian Rosalina 5 April 2016 10:25
Banyak Kendala, Namun Ingin Lebih Besar Lagi

Kendala yang dirasakan oleh Sulis dan teman-teman cukup banyak. Apalagi mereka pun dituntut oleh mata kuliah yang diambil menyelesaikan tugas tersebut selama delapan bulan.

Bagi mereka satu bulan pertama mereka memasarkan produk tersebut adalah masa yang paling sulit. Karena pada Desember 2015 mereka diharuskan untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat.

Namun sayangnya bulan tersebut banyak libur, dan tidak ada orang yang menjual tas tersebut karena kesibukan masing-masing. Mau tidak mau mereka harus berjalan terus dan target penjualan Desember digabungkan dengan target penjualan Januari 2016.

"Awal-awal buat ini kami harus mencari vendor yang mau bekerja sama dengan kami yang statusnya masih mahasiswa. Setelah masalah itu selesai, mulailah dengan masalah penjualan, kami menjual banyak clutch yang terbuat dari bahan kerang dan demand-nya cukup tinggi. Beberapa saat kemudian, malah model yang lain jadi tinggi. Mau tidak mau kami harus memenuhi demand," jelas remaja berusia 19 tahun itu.

Selain itu, tenggat waktu yang diminta oleh mata kuliah tersebut adalah delapan bulan. Dalam delapan bulan, Sulis dan kawan-kawan harus menyelesaikan tugas, tutup buku, kemudian menyelesaikan seluruh inventaris, dan penjualannya.

"Jadi kami sangat memanfaatkan waktu selama delapan bulan ini. Pokoknya harus ada target profit, dan target penjualan. Di situlah tantangannya bagaimana memanfaatkan 20 orang ini untuk mencapai target nantinya," ujar Sulis.

Kedepannya jangka pendek, mereka ingin melanjutkan lagi membesarkan perusahaan tersebut ke jenjang yang lebih serius. Dalam waktu dekat ini, Sulis ingin berkonsultasi dengan Dinas Kehutanan bagaimana memanfaatkan kayu dengan baik.

"Kami mau mendapatkan sertifikat resmi dari Dinas Kehutanan. Jadi kayu itu aman dipotong berapa bulan sekali atau boleh digunakannya berapa banyak. Kami juga berharapnya juga bisa mendapat dukungan materiil dari Dinas Kehutanan, apalagi sekarang hutan pun sedang dikonservatif," jelasnya.

Kedepannya Sulis berharap tas ini tidak akan diproduksi secara berlebihan, malah nantinya akan jadi limited edition. Tidak hanya itu, mereka pun mempertimbangkan menggunakan marmer, namun sayangnya ekspedisi belum menjangkau daerah tersebut.

(dr/dr)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section