1. HOME
    2. INSPIRATORY
INSPIRATORY BISNIS

Sepak Terjang Nyonya Meneer, Jamu yang Eksis Sejak Zaman Belanda

Nama jamu tersebut diambil dari nama pembuatnya yakni Nyonya Meneer yang merupakan wanita keturunan Tionghoa lahir di Sidoarjo lahir pada 1895.

By Rohimat Nurbaya 15 Juni 2016 10:07
Jamu Cap Nyonya Meneer (Merdeka.com)

Money.id - Masyarakat Indonesia pasti tidak asing lagi dengan merek jamu Nyonya Meneer. Merek jamu tersebut sudah lama terngiang di telinga masyarakat di seantero tanah air. Bagaimana tidak, jamu tersebut sudah ada sejak zaman Belanda.

Nama jamu tersebut diambil dari nama pembuatnya, Nyonya Meneer. Dia adalah wanita keturunan Tionghoa yang lahir di Sidoarjo pada 1895. Nama asli wanita itu sebenarnya Lauw Ping Nio. Namun lebih akrab dengan sebutan Nyonya Meneer.

Awalnya Nyonya Meneer meracik berbagai tanaman herbal untuk mengobati suaminya yang didera sakit berkepanjangan. Namun seiring berjalannya waktu akhirnya racikan jamu Nyonya Meneer dikomersilkan. Berangkat dari kota Semarang, kini jamu tersebut sudah menyebar hingga pelosok negeri.

Usaha Nyonya Meneer tersebut hingga kini disebut PT Nyonya Meneer dan telah dianggap sebagai ikon industri nasional dan herbal kosmetik tradisional terbesar dan tertua di negara ini.

Asal nama Meneer

Ada yang unik dari nama Nyonya Meneer. Meski era ketika didirikan jamu Nyonya Meneer pada zaman Belanda, ternyatanya nama Meneer yang disandangnya bukan karena istri seorang Belanda.

Nama Meneer sendiri berasal dari nama beras menir. Yakni patahan atau pecahan beras dari hasil gilingan padi. Tetapi Karena pengaruh dari bahasa Belanda, kata menir akhirnya ditulis menjadi 'Meneer'.

Pada awal abad 20, masyarakat Indonesia berada dalam situasi yang sangat buruk karena dikuasasi pemerintah kolonial Belanda. Tapi itu ketika dia tetap berusaha dengan segala keterbatasan. Dia terus mengasah dan berlatih ilmu pengetahuan dan campuran herbal ilmu yang diwariskan dari orang tua.

Dengan keadaan yang sangat buruk, Nyonya Meneer banyak membantu orang-orang sakit yang ada di sekitarnya dengan memberikan jamu hasil racikannya. Saat itu, tetangga dan kerabat yang menderita sakit seperti demam, sakit kepala, pilek dan penyakit lainnya mengaku puas setelah mencicipi jamu buatan Nyonya Meneer.

Seiring waktu, semakin banyak orang percaya dengan hasil racikan Nyonya Meneer. Perlahan tapi pasti, herbal racikannya mulai merambah ke kota-kota lain di sekitar Semarang. Permintaan banyak yang datang untuk mencoba racikan herbal milik Nyonya Meneer.

Berbekal perabotan dapur biasa, usaha keluarga ini terus memperluas wilayah penjualan. Hingga akhirnya pada 1919 jamu tersebut dipatenkan dengan merek dagang 'Nyonya Meneer'. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, Meneer juga membuka toko di Jalan, Pedamaran 92 Semarang.

Dengan bantuan dari anak-anaknya, perusahaan terus tumbuh pesat. Jamu Nyonya Meneer Jakarta direkam dari mencapai pasar ketika putrinya Nonnie pada 1940 memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan outlet Nyonya Meneer di Jakarta dibuka di Jalan Juanda, Pasar Baru, yang merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi pada zaman Belanda.

Baca Juga

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section