1. HOME
    2. INSPIRATORY
INSPIRATORY BISNIS

Robert Budi Hartono, Bos Rokok Terkaya di Indonesia

By Abdul Kharis 26 April 2016 14:40
Saat ini..

Pada tahun 1972 Djarum mulai mengeskpor produk rokoknya ke luar negeri.

Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin, diikuti merek Djarum Super yang diperkenalkan pada tahun 1981.

Saat ini, Di Amerika Serikat pun perusahaan rokok ini memilki pangsa pasar yang besar.

Dan di negeri asalnya sendiri, Indonesia, produksi Djarum mencapai 48 milyar batang pertahun atau 20 persen dari total produksi nasional.

Seiring dengan pertumbuhannya, perusahaan rokok ini menjelma dari perusahaan rokok menjadi Group Bisnis yang berinvestasi di berbagai sektor.

Rokok Djarum mereka, dilarang di Amerika Serikat sejak 2009 bersama dengan rokok kretek lainnya, karena telah diluncurkannya Dos Hermanos, sebuah cerutu premium pencampuran tembakau Brasil dan Indonesia.

Oleh karena itu, Robert Budi Hartono dengan Group Djarum yang dipimpinnya pun melebarkan sayap ke banyak sektor antara lain perbankan, properti, agrobisnis, elektronik dan multimedia.

Diversifikasi bisnis dan investasi yang dilakukan Group Djarum ini memperkokoh imperium bisnisnya yang berawal di tahun 1951.

Di bidang Agribisnis, Robert bersama Michael memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008.

Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum.

Di bidang properti, banyak proyek yang dijalankan di bawah kendali CEO Djarum ini dan yang paling besar adalah mega proyek Grand Indonesia yang ditantangani pada tahun 2004 dan selesai pada tahun 2008.

Proyek ini mencakup hotel (renovasi dari Hotel Indonesia), pusat belanja, gedung perkantoran 57 lantai dan apartemen dengan total nilai investasinya Rp1,3 Triliun.

(ak/ak)

Related

Komentar

Recommended

What Next

More From Inspiratory Section